Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menlu Jaishankar: Bentrokan Perbatasan Sebabkan Perubahan Tajam Hubungan 30 Tahun India dan China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 17 Oktober 2020, 10:42 WIB
Menlu Jaishankar: Bentrokan Perbatasan Sebabkan Perubahan Tajam Hubungan 30 Tahun India dan China
Menteri Luar Negeri S Jaishankar/Net
rmol news logo Bentrokan keras antara tentara India dengan tentara China yang terjadi pada Juni lalu telah membawa dampak yang menyeluruh terhadap kehidupan rakyat dan politik antar dua negara itu.

Menteri Luar Negeri S Jaishankar pada Jumat (16/10) mengatakan bahwa bentrokan itu menyisakan beban yang dalam dan hubungan kedua negara menjadi sangat terganggu.

Ketegangan meningkat berlipat ganda antara India dan China setelah bentrokan Lembah Galwan di timur Ladakh pada 15 Juni di mana 20 personel Angkatan Darat India tewas. Tentara Pembebasan Rakyat China juga menderita jumlah korban yang belum pernah disebutkan angka pastinya.

Berbicara dalam acara virtual yang diselenggarakan oleh Asia Society, Jaishankar mengatakan bahwa India telah membangun hubungan dengan China selama 30 tahun terakhir.

"Dasar untuk membangun hubungan itu adalah kedamaian dan ketenangan di sepanjang Garis Kontrol Aktual," ujarnya seperti dikutip dari FirtsPost, Sabtu (17/10).

Banyak kesepakatan yang terjalin antara India-China sejak 1993 yang menciptakan kerangka untuk perdamaian dan ketentraman di wilayah itu. Termasuk di dalamnya adalah membatasi kekuatan militer yang datang ke daerah perbatasan, bagaimana cara mengatur perbatasan, dan bagaimana pasukan perbatasan berperilaku ketika mereka saling mendekati.

“Jadi, dari level konseptual hingga level perilaku, ada banyak sekali kerangka kerja di luar sana. Sekarang, apa yang kami lihat tahun ini adalah penyimpangan dari seluruh rangkaian perjanjian ini. Pengumpulan pasukan Tiongkok dalam jumlah besar di perbatasan jelas bertentangan dengan semua ini," ungkapnya.

"Dan ketika Anda mengalami titik gesekan yaitu sejumlah besar pasukan di titik yang berbeda berada sangat dekat satu sama lain, maka sesuatu yang tragis -seperti peristiwa 15 Juni-, terjadi," katanya.

"Untuk menggarisbawahi besarnya hal itu, itu adalah korban militer pertama yang kami alami setelah tahun 1975. Jadi apa yang telah dilakukan adalah, jelas memiliki dampak publik yang sangat dalam, dampak politik yang sangat besar dan itu telah membuat hubungan sangat terganggu.”

Jaishankar mengisahkan bahwa Perdana Menteri Narendra Modi dan Presiden Xi Jinping telah menghabiskan waktu untuk berdialog menyelesaikan masalah ini, berbicara satu sama lain secara langsung tentang kekhawatiran mereka. Baik di KTT Wuhan pada April 2018, maupun di KTT serupa di Chenna tahun lalu.

“Apa yang terjadi tahun ini tentu saja merupakan perubahan yang sangat tajam. Sekarang ini bukan hanya perubahan tajam dari percakapan, ini juga perubahan tajam dalam hubungan selama 30 tahun,” ujar Jaishankar.

Menanggapi pertanyaan tentang apa yang sebenarnya dilakukan oleh orang China di perbatasan dan mengapa mereka melakukannya, Jaishankar berkata: "Terus terang saya belum mendapatkan penjelasan yang masuk akal yang dapat saya katakan kepada diri saya sendiri dari mereka tentang masalah ini."

Dalam acara khusus Asia Society Policy Institute (ASPI) itu, Jaishankar berdialog dengan Presiden ASPI Kevin Rudd, mantan perdana menteri Australia. Keduanya juga berbicara tentang buku baru Jaishankar 'The India Way: Strategies for an Uncertain World.' rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA