Pashinyan menyambut baik kunjungan Dendias pada Jumat (16/10) dan berterima kasih karena kunjungan itu sangat bermakna.
“Hubungan sejarah yang hangat serta nilai-nilai yang sama, memudahkan kami mencapai rasa persatuan. Armenia menekankan pentingnya intensifikasi dan pengembangan hubungan yang konstan dengan Yunani, yang maknanya lebih jauh disorot pada situasi regional dan geopolitik yang kompleks saat ini," kata Pashinyan, seperti dikutip dari Arenpress, Jumat (16/10).
"Saya ingin berterima kasih kepada Yunani dan rakyatnya yang telah mendukung Armenia dan rakyat Armenia,†ucap Pashinyan.
Pashinyan mengungkapkan bagaimana Turki terlibat dalam perang yang dilancarkan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh pada 27 September yang lalu. Memecahkan lagi pertempuran yang terjadi pada Juli lalu dan pada masa-masa sebelumnya.
Keterlibatan Turki jelas merupakan tindakan yang mengganggu stabilitas wilayah.
Dendias menyampaikan salam hangat dan dukungan dari Perdana Menteri Yunani Kiriakos Mitsotakis untuk rakyat Armenia. Yunani akan mendukung Armenia dalam situasi sulit seperti ini. Mitsotakis juga mengundang Pashinyan ke Yunani untuk perbincangan lebih jauh.
"Yunani mendukung penghentian segera permusuhan di Nagorno-Karabakh dan menekankan bahwa Yunani mengutuk campur tangan asing yang memprovokasi permusuhan," ujar Dendias. Menambahkan bahwa Yunani mendukung seruan Ketua Bersama OSCE Minsk untuk pemeliharaan gencatan senjata dan dimulainya kembali proses negosiasi.
Pashinyan dan Dendias juga menyinggung kebijakan ekspansif Turki yang tidak stabil yang dimanifestasikan di berbagai wilayah di Nagorno Karabakh dan menggarisbawahi tidak dapat diterimanya kebijakan itu dan siap bersama-sama melawan kebijakan tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: