Dilaporkan
Sunday Telegraph pada Minggu (18/10), Blair tampak meninggalkan restoran di London hanya 10 hari setelah kembali dari Washington pada bulan lalu.
Surat kabar itu juga memperoleh gambar Blair ketika meninggalkan restoran.
Blair sebelumnya dikabarkan sudah mengajukan banding kepada pejabat Whitehall untuk dispensasi khusus aturan Covid-19. Namun ia tidak diberikan surat pengecualian resmi untuk menghindari wajib karantina mandiri selama 14 hari.
Mantan perdana menteri Inggris periode 1997 hingga 2007 itu mengunjungi Washington untuk menghadiri upacara penandatanganan normalisasi hubungan Israel dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain di Gedung Putih.
Mengutip pernyataan jurubicara Blair,
Sunday Telegraph menyebut politisi Partai Buruh itu memiliki peran dalam kesepakatan yang disebut sebagai Abraham Accord itu.
"(Blair) tidak menimbulkan risiko bagi siapapun karena telah diuji sebelum keberangkatannya, saat tiba di Gedung Putih, dan beberapa kali sejak kembali ke Inggris," lanjut jurubicara tersebut.
Blair menjadi satu di antara tokoh yang berhasil merusak kepercayaan publik terhadap aturan pencegahan Covid-19 oleh pemerintah Inggris dengan melanggar aturan.
Pada Mei, penasihat paling senior Perdana Menteri Boris Johnson, Dominic Cummings, menolak untuk berhenti setelah diketahui bahwa dia telah berkendara 400 km dari London ke Inggris utara ketika Inggris menerapkan lockdown.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: