Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dengan Topi Merah Jambu, Ribuan Perempuan Gelar Pawai Anti-Trump

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 18 Oktober 2020, 11:27 WIB
Dengan Topi Merah Jambu, Ribuan Perempuan Gelar Pawai Anti-Trump
Para perempuan melakukan pawai anti-Trump di beberapa penjuru Amerika Serikat pada Sabtu, 17 Oktober 2020/Net
rmol news logo Ribuan perempuan turun ke jalan-jalan di seluruh Amerika Serikat (AS). Mereka menyerukan agar tim petahana, Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence untuk keluar dari pemilihan presiden.

Para perempuan yang banyak mengenakan topi berwarna merah jambu itu melakukan aksi unjuk rasa di berbagai penjuru negeri pada Sabtu (17/10).

Lebih dari 100 ribu orang ikut dalam sekitar 430 aksi pawai dari New York ke Los Angeles dan Chicago ke Fort Lauderdale, Florida.

Dimuat AFP, mereka bertujuan untuk mengirimkan 5 juta pesan kepada para pemilih di AS menjelang pemilihan presiden pada 3 November.

Dalam aksinya, para pengunjuk rasa juga memberikan penghormatan kepada mendiang hakim Mahkamah Agung, Ruth Bader Ginsburg yang menjadi ikon bagi perempuan progresif. Mereka juga memprotes keputusan Trump untuk memilih Amy Coney Barrett sebagai pengganti Ginsburg.

Rute pawai di Washington dimulai di dekat Gedung Putih sebelum menuju ke US Capitol dan gedung Mahkamah Agung, di mana sebuah protes tandingan "I'm With Her" yang lebih kecil diadakan.

Sebagian besar demonstran di Washington mengenakan masker untuk membendung penyebaran Covid-19. Beberapa demonstran juga menggunakan berpakaian seperti Ginsburg dalam jubah hitam dengan kerah renda putih, dan banyak yang mengenakan topi rajutan merah jambu.

Kostum itu diketahui mengikuti karakter dalam novel distopia dan serial teleisi The Handmaid's Tale, di mana perempuan dipaksa untuk melahirkan anak-anak.

Tanda dan spanduk menggarisbawahi pesan anti-Trump juga banyak dibawa oleh para pengunjuk rasa.

"Trump / Pence: Out Now," begitu pesan tersebut.

Di New York, sekitar 300 orang berkumpul di Manhattan's Washington Square, banyak dengan topi merah jambu dan tanda-tanda yang mendukung lawan Trump, Joe Biden dari Partai Demokrat, atau menghormati Ginsburg. Itu adalah salah satu dari lima pawai terpisah di kota.

"Sangat penting untuk berada di sini dan mencoba mendorong orang-orang untuk memilih mengeluarkan Trump dan kebijakan misoginisnya, terutama sekarang, dengan Covid, ketika banyak orang diisolasi," kata Yvonne Shackleton, seorang ibu berusia 47 tahun.

Sejumlah orang serupa berkumpul di Brooklyn, kampung halaman Ginsburg.

"Ruth Mengirim Kami," menjadi pesan yang disampaikan oleh mereka.

"Saya di sini karena sangat penting bahwa orang memilih dan saya memberi tahu orang-orang untuk memilih Biden dan (cawapres Kamala) Harris karena Trump telah menjadi bencana bagi negara kami," kata Wendy Sacks, yang berusia 67 tahun.

Pengunjuk rasa bertopeng berbaris di Chicago dengan pesan yang sama, menabuh genderang dan meneriakkan untuk kekalahan Trump.

Dukungan Trump dari kaum perempuan telah menurun tajam, terutama di antara mereka yang tinggal di pinggiran kota.

Jajak pendapat dari Washington Post/ABC News baru-baru ini menujukkan, Biden mengalahkan Trump dengan 23 poin untuk pemilih perempuan di AS. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA