Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Polisi Ceko Hadapi Dua Ribu Pendemo Yang Menentang Aturan Pembatasan Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 19 Oktober 2020, 08:30 WIB
Polisi Ceko Hadapi Dua Ribu Pendemo Yang Menentang Aturan Pembatasan Covid-19
Polisi anti huru hara menghadapi demonstran selama protes pembtasan Covid-19 di Praha/Net
rmol news logo Ratusan pengunjuk rasa bentrok dengan polisi anti huru hara di Praha, Minggu (18/10). Pengunjuk rasa memprotes aturan jarak sosial dan langkah-langkah pemerintah seperti mengenakan masker untuk membendung penyebaran paling akut dari virus corona di Eropa.

Polisi terpaksa menggunakan gas air mata, meriam air, dan pengangkut personel lapis baja, untuk membubarkan kerumunan yang berjumlah sekitar dua ribu orang yang berkumpul di Alun-alun Kota Tua.

Beberapa orang, sebagian besar penggemar hoki dan sepak bola, menolak untuk pergi ketika pihak berwenang membubarkan kerumuman. Mereka menuntut pengunduran diri Menteri Kesehatan Roman Prymula, yang dianggap dalang di balik aturan pembatasan.

Unjuk rasa berubah menjadi kekacauan yang mengerikan ketika pengunjuk rasa dan polisi terlibat bentrok dengan jumlah pendemo yang di luar batas.
"Para peserta menyerang polisi tanpa alasan apa pun," kata kepala polisi Praha Tomas Lerch kepada wartawan, sementara petugas lain menggambarkan mereka sebagai pendukung radikal.

Para demonstran ada yang menggunakan alat peledak kecil untuk melawan petugas. Sekitar 100 orang ditangkap dan 20 orang terluka, menurut berita CTK.
Republik Ceko adalah negara terparah dalam peringkat kasus virus corona di Uni Eropa dengan jumlah kematian yang tinggi. Pada Jumat, anggota Uni Eropa yang terdiri dari 10,7 juta orang mencatat rekor baru dalam infeksi harian dengan 11.105 kasus.

Hingga Minggu, telah terdaftar lebih dari 170.000 kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 1.400 kematian.

Pemerintah membolahkan aksi unjuk rasa dengan syarat tidak lebih dari 500 orang dan bahwa pengunjuk rasa mengikuti aturan jarak sosial dan mengenakan masker.

Para pengunjuk rasa yang melanggar aturan pemerintah harus dihukum 'dengan tegas'" kata Perdana Menteri Ceko Andrej Babis dalam sebuah posting Facebook.

Dalam pos terpisah, dia mendesak orang untuk tinggal di rumah sebanyak mungkin karena minggu depan akan menjadi kunci dalam perjuangan bangsa melawan wabah baru. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA