Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Seberapa Besar Pengaruh Suara Venezuela Pada Pemilihan Presiden AS 2020?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 19 Oktober 2020, 15:20 WIB
Seberapa Besar Pengaruh Suara Venezuela Pada Pemilihan Presiden AS 2020?
Presiden Donald Trump berbicara tentang krisis di Venezuela selama kunjungan ke Florida International University di Miami pada 18 Februari 2019 lalu/Net
rmol news logo Pemilihan presiden telah menjadi isu kontroversial bagi masyarakat Venezuela di Amerika Serikat. Segmen populasi dibagi berdasarkan trauma yang diderita berdasarkan negara asal mereka, lapor BBC.

Beberapa orang mendukung Trump karena mereka takut pesaingnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, akan memimpin AS menuju 'sosialisme'. Sebuah kata yang mereka takuti setelah pengalaman mereka dengan apa yang disebut ‘sosialisme abad ke-21’ di Venezuela.

Sementara pemiluh lainnya menyukai Biden karena mereka percaya bahwa Donald Trump telah menunjukkan figur otoriter dan tidak demokratis. Menurut mereka yang menyukai Biden, figur  Trump nyaris sama seperti yang mereka lihat sebelumnya pada Hugo Chavez, terlebih lagi, pada penggantinya, Nicolas Maduro.

Biden bukanlah seorang sosialis. Sebaliknya, posisi politiknya dipandang sebagai sentris.

“Saya mengalahkan Sosialis. Begitulah cara saya mendapatkan nominasi,” kata Biden saat wawancara bulan lalu. Dia mengacu pada saingannya di pemilihan pendahuluan Demokrat, Senator Bernie Sanders, yang menyebut dirinya Sosialis Demokrat.

Partisipasi Sanders dalam kampanye presiden 2016 - ketika ia memperebutkan nominasi Demokrat dengan Hillary Clinton-, memfasilitasi debat publik di AS tentang sosialisme.

Beberapa proposal Sanders, seperti memperluas sistem kesehatan untuk menawarkan cakupan universal, populer di kalangan milenial di AS. Itu adalah kebijakan yang telah ada selama puluhan tahun di negara demokrasi di Eropa.

Di dalam Partai Demokrat ada para pemimpin yang tergabung dalam gerakan yang disebut ‘Demokrat Sosialis’. Wajah mereka yang paling terlihat adalah anggota kongres muda Alexandria Ocasio-Cortez, dan beberapa anggota menganggap diri mereka Marxis.

Trump menggunakan tokoh-tokoh seperti Sanders dan Ocasio-Cortez untuk mengesankan Partai Demokrat sebagai platform bagi kaum ekstrim kiri untuk berkuasa. Dia meyakinkan bahwa jika Biden menang, maka ‘kiri radikal’ akan tiba di Gedung Putih.

Krisis parah yang diderita Venezuela menyebabkan peningkatan eksponensial jumlah orang yang bermigrasi ke Amerika Serikat. Mereka kebanyakan menetap di Florida selama dekade terakhir, membuat komunitas ini semakin penting dalam pemilihan presiden.

Menurut Pew Research Center, Venezuela adalah salah satu komunitas migran Latin yang tumbuh paling cepat di Amerika Serikat. Pada 2018, Pew memperkirakan ada sekitar 492.000 warga Venezuela di AS. Ini menyiratkan peningkatan sebanyak 529 persen dari 93.000 yang sudah tinggal di sana pada tahun 2000.

Mark Hugo Lopez, direktur penelitian demografis dan migrasi global di Pew Center, berbicara dengan BBC Mundo. Dia mengatakan ada sekitar 169 ribu warga Venezuela dengan hak pilih. Orang yang mengambil kewarganegaraan AS dan berada dalam usia yang diperbolehkan untuk memberikan suara.

Baik Trump dan Biden mencoba menarik calon pemilih ini dengan kritik keras terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Bahkan, mereka berdua menggambarkan pemimpin Vnezuela itu sebagai seorang diktator.

Tapi, pada akhirnya, seberapa penting suara rakyat Venezuela dalam pemilu November?

Fernand Amandi, pakar studi tentang suara Latin di Amerika Serikat, menunjukkan bahwa jumlah pemilih Venezuela tidak cukup besar untuk memberikan dampak pada perolehan suara nasional. Namun, dia yakin mereka bisa menjadi penentu di Florida, di mana ada sekitar 50.000 warga Venezuela yang terdaftar untuk memilih.

“Ketika Anda berpikir tentang sejarah Florida, sebuah negara bagian yang memutuskan presiden 20 tahun lalu dengan selisih 537 suara, setiap subkelompok pemilih dapat menjadi penentu. Pemungutan suara di Venezuela seperti yang lainnya di Florida dapat menentukan siapa yang memenangkan negara bagian dan Gedung Putih,” jelas Amandi, seperti dikutip dari Havana Times, Minggu (18/10).

Menurut survei yang dilakukan oleh University of North Florida, yang dirilis pada awal September oleh Miami Herald, meskipun Biden mampu melampaui Trump di negara bagian secara keseluruhan, dua dari tiga pemilih Venezuela di Florida menyukai presiden saat ini.

Mengingat persaingan yang ketat, kita harus menunggu hingga pemilu usai untuk mengevaluasi apakah suara Venezuela itu membuat perbedaan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA