Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Setop Arus Migran, Yunani Bersiap Bangun 26 Km Tembok Tambahan Di Perbatasan Turki

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 20 Oktober 2020, 12:20 WIB
Setop Arus Migran, Yunani Bersiap Bangun 26 Km Tembok Tambahan Di Perbatasan Turki
Tembok perbatasan antara Yunani dan Turki/Net
rmol news logo Pemerintah Yunani telah merampungkan rencana untuk memperpanjang tembok di sepanjang perbatasan timur laut dengan Turki untuk menutup pintu masuk para migran.

Jurubicara pemerintah, Stelios Petsas pada Senin (19/10) mengatakan pihaknya akan membangun tembok sepanjang 26 kilometer di perbatasan.

Dimuat Associated Press, itu akan ditambahkan dalam proyek pembangunan tembok sepanjang 10 kilomter senilai 63 juta euro yang akan selesai pada akhir April tahun depan.

Penambahan tembok dilakukan oleh pemerintah Yunani setelah Turki pada awal tahun ini mengatakan tidak akan lagi mencegah para migran memasuki Uni Eropa. Di mana puluhan ribu orang berusaha mencapai Eropa dengan menyebrang ke Yunani.

Selain itu hubungan antara Yunani dan Turki sendiri saat ini mencapai titik buruk karena adanya sengketa hak energi di Mediterania timur.

Empat perusahaan konstruksi Yunani telah dipilih untuk membangun tembok baru dan meningkatkan bagian pagar yang ada, yang membentang di sepanjang atau dekat Sungai Evros, yang merupakan sebagian besar perbatasan antara kedua negara.

Menurut kementerian ketertiban umum Yunani, tembok akan dibuat menggunakan tabung baja persegi galvanis dan pondasi beton.

Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis mengunjungi wilayah perbatasan pada Sabtu (17/10), setelah uji pemasangan bagian tembok baru.

Jumlah migran dan pengungsi yang bepergian dari Turki ke Yunani turun tajam pada tahun ini selama pandemi dan setelah kebuntuan perbatasan mendorong kebijakan perbatasan yang lebih ketat.

Turki menuduh Yunani secara ilegal mendorong kembali para migran yang mencapai pulau-pulaunya di Laut Aegea timur. Tetapi tuduhan tersebut  dibantah Athena.

Menurut Badan Pengungsi PBB (UNHCR), Turki menampung jumlah pengungsi terbesar di dunia, hampir 4 juta orang, sebagian besar dari Suriah. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA