Demikian yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo dalam KTT virtual dengan Brasil pada Senin (19/10).
Pompeo menggarisbawahi pentingnya memperluas hubungan ekonomi bilateral, mengingat adanya "risiko besar" yang berasal dari partisipasi signifikan China dalam ekonomi AS dan Brasil.
"Sejauh kita dapat menemukan cara agar kita dapat meningkatkan perdagangan antara kedua negara kita, kita dapat mengurangi ketergantungan kedua negara terhadap barang-barang penting (yang datang dari China)," kata Pompeo, seperti dikutip dari
Reuters.
"Masing-masing dari dua bangsa kita akan lebih aman, dan masing-masing dari kedua bangsa kita akan jauh lebih makmur, baik itu dua atau lima atau 10 tahun dari sekarang,†tambahnya.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump saat ini tengah bekerja untuk meningkatkan hubungan dengan Brasil dan memberikan penyeimbang ke China.
Presiden sayap kanan Brasil Jair Bolsonaro juga ingin mengikutinya, tetapi terhalang oleh China sebagai mitra dagang terbesar Brasil, yang membeli sebagian besar kedelai dan bijih besinya.
Bolsonaro belum memutuskan apakah akan melarang perusahaan telekomunikasi Brasil membeli peralatan 5G dari Huawei Technologies Co Ltd dari China seperti yang diinginkan oleh pemerintah AS.
Pada KTT yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang AS, Bolsonaro mengumumkan tiga perjanjian dengan AS untuk memastikan praktik bisnis yang baik dan menghentikan korupsi. Dia mengatakan paket itu akan memangkas birokrasi dan meningkatkan perdagangan dan investasi.
"Dalam satu setengah tahun terakhir, bersama dengan Presiden Trump, kami telah mengangkat Brasil-AS. hubungan ke momen terbaik yang pernah ada, dan membuka babak baru dalam hubungan antara dua ekonomi terbesar dan demokrasi di belahan bumi tersebut," ujar Bolsonaro.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: