Sebab, hingga saat ini mobilitas masyarakat Korea Selatan cenderung berjalan seperti sediakala.
Duta Besar LBBP RI untuk Korea Selatan Umar Hadi mengurai tiga faktor kunci itu antara lain kesiapsiagaan, koherensi kebijakan pemerintah, dan public trust (kepercayaan publik).
Ketiganya dilakukan dengan baik oleh Korea Selatan.
"Pertama, kesiapsiagaan. Ini mulai dari legislasi, institusi, dan lain-lain sudah disiapkan," ujarnya dalam webinar series Partai Golkar bertajuk "
Protokol Kesehatan Dalam Pelaksanaan Pemilu Selama Pandemi Covid-19", Selasa (20/10).
"Karena Korea Selatan belajar dari pandemi sebelum-sebelumnya, merch sars dan lain lain," imbuhnya menegaskan.
Adapun masalah koherensi kebijakan pemerintah pusat sebagai tingkatan tertinggi pemangku kebijakan hingga ke tingkat yang lebih rendah sejalan. Sehingga, semuanya terkontrol dan terkoordinasi dengan baik.
"Kemudian
public trust atau kepercayaan publik. Kalau di kita disebut gotong-royong saling menjaga dan responsibilities," tuturnya.
"Korea Selatan dianggap paling berhasil menangani Covid-19. Sangat terkendali dan kegiatan relatif mulai normal," demikian Umar Hadi.
Selain Umar Hadi, narasumber lain dalam webinar series Partai Golkar yakni Duta Besar Indonesia untuk Prancis Merangkap Andora, Monako, dan UNESCO, Arrmanatha Christiawan Nasir, Ketua Bawaslu Abhan dan Komisioner KPU Ilham Saputra.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: