Perdana Menteri Scott Morrison pada Jumat (23/10) mengumumkan, pemerintah akan meningkatkan jumlah warga dan penduduk yang pulang menjadi 5.865 orang tiap pekannya, mulai November.
Sebelumnya, sejak Juli, warga negara dan penduduk yang diizinkan pulang hanyalah 290, mengingat adanya kekhawatiran penyebaran secara massif dari virus corona baru.
Peningkatan kuota itu dilakukan seiring adanya tekanan pada pemerintah terkait sekitar 26 ribu warga yang mendaftarkan diri untuk pulang.
"Cara paling efektif untuk membawa pulang warga Australia adalah dengan meningkatkan topi ini," kata Morrison, seperti dikutip
Reuters.
Meski ditambah, Morrison menjelaskan, aturan wajib karantina selama 14 hari di hotel harus tetap dilakukan.
Sehingga, warga yang pulang harus menyiapkan ribuan dolar, bukan hanya untuk tiket pesawat, namun juga membayar karantina hotel ketika tiba di Australia.
Peningkatan jumlah warga Australia yang diizinkan untuk kembali ke rumah terjadi ketika negara bagian Victoria yang menjadi episentrum virus corona mengalami tren penurunan kasus baru Covid-19 pada level terendah sejak empat bulan terakhir.
Victoria dilaporkan hanya mencatatkan satu infeksi baru dalam 24 jam terakhir, atau terendah sejak 19 Juni. Kasus aktif di sana juga menurun menjadi 100.
Sejauh ini, Australia sudah mengonfirmasi lebih dari 27.400 infeksi Covid-19, jauh lebih sedikit dari banyak negara maju lainnya. Victoria menyumbang lebih dari 90 persen dari 905 kematian secara nasional.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: