Dutabesar Iran untuk Rusia, Kazem Jalali mengatakan, Teheran tidak akan mentolerir agresi yang terjadi di perbatasan dan pihaknya akan selalu mengawasi langkah yang dilakukan oleh Armenia dan Azerbaijan.
"Republik Islam Iran tidak akan mentolerir agresi di perbatasan dan wilayahnya. Selama peristiwa baru-baru ini yang terjadi antara Armenia dan Azerbaijan, kami mengatakan kepada kedua belah pihak bahwa siapa pun yang melanggar prinsip ini akan ditolak sepenuhnya," kata Jalali, seperti dikutip
Sputnik, Jumat (23/10).
"Republik Islam Iran secara menyeluruh memantau kegiatan di wilayah perbatasan negara kami. Dalam hal ini, saat kami menyatakan agresi yang tidak dapat diterima oleh salah satu pihak yang bertikai di wilayah kami, kami dengan serius memperingatkan mereka tentang perlunya berhati-hati," tegasnya.
Jalali mengatakan, Iran juga tidak akan diam dan akan bertindak jika diperlukan.
Meski begitu, ia menuturkan, latihan pertahanan udara yang dilakukan oleh Iran baru-baru ini tidak terkait dengan eskalasi yang terjadi di Nagorno-Karabakh.
"Berbagai latihan pertahanan dilakukan sesuai dengan program yang telah disetujui dan bertujuan untuk meningkatkan kesiapan (tempur) kita, ini tidak dapat dikaitkan dengan beberapa peristiwa khusus," jelas Jalali.
Awal pekan ini, media Iran melaporkan bahwa sebuah pesawat tak berawak jatuh di wilayah perbatasan Iran dari daerah pertempuran di Nagorno-Karabakh. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan delapan peluru telah menghantam sebuah rumah di kawasan perbatasan.
Sementara itu, latihan pertahanan udara, yang dijuluki Penjaga Velayat Sky-99, dimulai pada Rabu (21/10). Itu merupakan latihan gabungan antara tentara Iran dan Garda Revolusi Iran (IRGC).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: