Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemilu Bolivia: Luis Arce Raih Kemenangan Telak Dengan 55 Persen Suara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 24 Oktober 2020, 06:35 WIB
Pemilu Bolivia: Luis Arce Raih Kemenangan Telak Dengan 55 Persen Suara
Pemimpn sayap kiri Luis Arce raih kemenangan dalam Pemilu Bolivia 2020/Net
rmol news logo Pengadilan pemilihan Bolivia pada Jumat (23/10) menerbitkan hasil resmi dari pemilihan presiden yang berlangsung pada akhir pekan lalu. Sayap kiri Luis Arce, berhasil meraih kemenangan telak.

Arce unggul dengan 55 persen suara, yang berarti dia menang tanpa perlu putaran kedua.

Mantan presiden sentris Carlos Mesa, yang mengakui kekalahannya pada Senin lalu, meraih suara di bawah 29 persen, sementara konservatif sayap kanan Luis Fernando Camacho mengambil 14 persen, seperti dikutip dari AFP, Jumat (23/10).

Arce, yang saat ini berusia 57 tahun, yang menjabat sebagai menteri keuangan dan ekonomi di bawah mantan presiden yang diasingkan Evo Morales, sebelumnya telah mengklaim kemenangan setelah jajak pendapat pada Minggu malam menunjukkan dia menuju kemenangan besar.

Itu adalah hasil yang menakjubkan, karena jajak pendapat menjelang pemilihan telah memperkirakan Arce akan menjadi yang teratas tetapi tidak mengumpulkan cukup suara untuk menghindari putaran kedua.

Kepala otoritas pemilihan Bolivia, Salvador Romero mengatakan Arce dan Kongres yang baru terpilih akan menjalankan fungsinya pada paruh pertama November, tanpa menentukan tanggal pasti.

Ia juga mengatakan dalam konferensi pers pada Jumat (23/10) malam, bahwa Bolivia dapat merayakan "penutupan penghitungan" dengan semua surat suara yang telah dihitung, seraya menegaskan jumlah pemilih cukup banyak walau ada pandemi Covid-19.

Kemenangan ini menandai kembalinya kekuasaan untuk partai Gerakan Sosialisme Arce kurang dari setahun setelah Morales mengundurkan diri dan melarikan diri dari Bolivia setelah berminggu-minggu protes atas pemilihan kembali kontroversialnya.

Morales, presiden pribumi pertama Bolivia, menjabat selama hampir 14 tahun. Tetapi tahun lalu ia berada pada kemenangannya yang keempat secara inkonstitusional.
Konstitusi Bolivia membatasi seorang presiden untuk dua periode berturut-turut.

Morales mengundurkan diri setelah audit Organisasi Negara-negara Amerika menemukan pemilihan Oktober 2019 telah dirusak oleh penipuan.

Luis Fernando Camacho, salah satu pemimpin gerakan protes yang membantu mengusir Morales dari negara itu setahun lalu, hanya menerima 14 persen suara.

“Pemilihan sudah selesai,” tulis Mesa di Twitter. Dia menambahkan ucapan selamat kepada Arce atas kemenangannya, yang sudah jelas sejak awal pekan tetapi belum dikonfirmasi secara resmi.

Kali ini, badan pemilihan teratas mengabaikan rencana penghitungan cepat untuk menghindari terulangnya kontroversi tahun lalu dan berkonsentrasi pada penghitungan suara manual yang sulit yang membutuhkan waktu lebih dari lima hari untuk diselesaikan.

Beberapa pendukung sayap kanan telah turun ke jalan sebagai protes atas dugaan penipuan, tetapi pengamat internasional termasuk OAS, Uni Eropa dan Carter Center menegaskan bahwa pemilihan itu bersih dan transparan.

Badan pemilihan mengatakan ada rekor 88 persen partisipasi di antara 7,3 juta pemilih yang memenuhi syarat. Voting adalah wajib di Bolivia untuk orang dewasa di bawah 60 tahun. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA