Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Meskipun Tertinggal Di Belakang China, India Berpotensi Menjadi Negara Kuat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 24 Oktober 2020, 07:48 WIB
Meskipun Tertinggal Di Belakang China, India Berpotensi Menjadi Negara Kuat
Ilustrasi/Net
rmol news logo India berada pada posisi keempat sebagai negara terkuat. Bila China dan Amerika disebut sebagai 'Kekuatan Super', maka India memiliki 'kekuatan menengah'.

Asia Power Index 2020 dalam laporannya menyebutkan empat besar urutan negara terkuat di antaranya Amerika Serikat, China, Jepang, dan India.

Menurut Lowy Institute, sebuah lembaga pemikir independen yang berbasis di Sydney mengatakan mereka telah menyusun daftar 26 negara berdasarkan faktor-faktor termasuk kemampuan ekonomi, kemampuan militer, ketahanan, pengaruh diplomatik dan pengaruh budaya.

Skor keseluruhan India turun 1,3 poin dibandingkan pada 2019. Namun, New Delhi melihat peringkat pengaruh diplomatiknya meningkat dua tempat, menyalip Korea Selatan dan Rusia.

“Meskipun kehilangan poin karena persepsi internasional yang buruk tentang penanganan India terhadap dari pandemi," isi laporan tersebut.

“Keputusan untuk menarik diri dari Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional telah merugikan posisi India. Sementara itu, pengaruh ekonomi China terus tumbuh di India, termasuk di Nepal di mana Beijing telah menggantikan New Delhi sebagai investor asing utama,” kata laporan itu, seperti dikutip dari Eurasian Times.

Namun, New Delhi naik satu tempat dalam jaringan pertahanan karena peningkatan kerja sama melalui 'The Quadrilateral Grouping' yang mencakup India, AS, Australia, dan Jepang.

Dengan adanya konflik India dan China di perbatasan, ketegangan meningkat antara negara bertetangga itu meskipun upaya perdamaian terus dilakukan.

Menurut perkiraan Lowy, India kehilangan potensi pertumbuhan ekonomi dalam pandemi dan perlahan-lahan menyerahkan lahan strategis ke Beijing.

Asisten profesor di Institut Studi Internasional dan Area, Universitas Tsinghua, Xie Chao, mengatakan, “Asia Power Index mungkin berfungsi untuk mendinginkan sentimen nasionalis India yang terlalu panas. Sejak ketegangan perbatasan meletus pada Mei, ahli strategi di India bersikeras bahwa tentara India mampu mengatasi ancaman dari China," tulisnya, di Global Time.

“Laporan tersebut menyatakan bahwa India hanya akan mencapai 40 persen dari output ekonomi China pada tahun 2030, turun dari perkiraan 50 persen di Asia Power Index 2019. Laporan itu juga mengatakan kebangkitan India sebagai negara adidaya akan menjadi upaya multi-dekade, jika itu terjadi," kata Chao.

Chao mengatakan, nampaknya ada 'celah kekuasaan' antara India dan China,  tetapi  prediksi ini bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh beberapa media Barat yang mengklaim India mampu meningkatkan kekuatannya yang dapat disamakan dengan China. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA