Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Siap Lawan China, AS Tingkatkan Patroli Di Kawasan Laut China Selatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 24 Oktober 2020, 15:03 WIB
Siap Lawan China, AS Tingkatkan Patroli Di Kawasan Laut China Selatan
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O'Brien/Net
rmol news logo Tensi di Laut China Selatan nampaknya akan semakin meningkat, setelah pemerintah Amerika Serikat mengatakan bahwa pihaknya akan mengerahkan kapal-kapal patroli Penjaga Pantai di Pasifik barat untuk melawan aktivitas yang dilakukan oleh Tiongkok di Laut China Selatan.

AS menuduh China melakukan kegiatan penangkapan ikan secara ilegal dan tidak diatur, serta pelecehan terhadap kapal-kapal penangkap ikan dari negara-negara di kawasan tersebut.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O'Brien mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Penjaga Pantai AS secara strategis telah bergerak cepat meningkatkan patroli mereka di kawasan.

"Kapal kelas Sentinel ini akan melakukan operasi keamanan maritim, termasuk membantu kapal penangkap ikan bekerja sama dengan mitra regional yang memiliki kapasitas pengawasan dan penegakan terbatas di lepas pantai, dan memastikan kebebasan navigasi," katanya, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (24/10).

O'Brien menambahkan bahwa Penjaga Pantai, yang berada di bawah Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS), juga sedang mempelajari apakah akan secara permanen menempatkan beberapa kapal patrolinya di wilayah Samoa Amerika di Pasifik Selatan.

Washington secara konsisten menuduh China melanggar hukum internasional dengan mengirimkan kapal perangnya sebagai pengawal bagi kapal penangkap ikan China ke daerah penangkapan ikan di negara lain.

Pada bulan Juli, Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengecam perilaku buruk di Laut China Selatan selama beberapa bulan sebelumnya dan menuduh militer China telah menenggelamkan kapal penangkap ikan Vietnam, mengganggu pengembangan minyak dan gas Malaysia dan mengawal armada penangkap ikan China ke Zona ekonomi eksklusif Indonesia.

Bulan lalu, Indonesia memprotes serangan kapal penjaga pantai Tiongkok di zona ekonomi eksklusifnya, yang terletak di antara perairan teritorialnya sendiri dan perairan internasional dan di mana negara mengklaim hak eksklusif untuk mengeksploitasi sumber daya alam.

China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan sebagai miliknya, klaim yang digugat oleh beberapa negara termasuk Malaysia, Taiwan, Filipina, dan Indonesia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA