Lonjakan kasus Covid-19 selama kurang lebih dua pekan terakhir telah berimbas pada sistem fasilitas kesehatan di rumah sakit-rumah sakit.
Menteri Kesehatan Olivier Veran mengakui, rumah sakit Prancis tidak dapat menghindari penyebaran virus corona yang begitu pesat.
“Kasus serius yang tiba di rumah sakit kita hari ini adalah akibat dari infeksi yang terjadi 15 hari lalu,†kata Olivier Veran setelah mengunjungi sebuah rumah sakit di Marseille pada Sabtu (24/10), seperti dikutip
Reuters.
“Mempertimbangkan penyebaran epidemi saat ini, kita tahu bahwa apapun yang kita lakukan, kita akan melihat konsekuensinya dalam 15 hari ini," sambung dia.
Sejak dua pekan lalu, Prancis sudah mendaftarkan rata-rata sekitar 20 ribu infeksi harian baru dengan sekitar 20 orang memasuki unit perawatan intensif per hari.
Prancis mencapai tonggak satu juta kasus pada Jumat (23/10). Saat ini, Prancis sudah melaporkan 1.086.497 kasus Covid-19 dengan 34.645 kematian.
Jumlah pasien di Unit Perawatan Intensif (ICU) sudah membengkak dan mencapai 2.441, dibandingkan dengan sekitar 400 kasus pada akhir Agustus.
"Perkembangan epidemi belum berakhir. Kita masih akan menghadapi masa-masa sulit di depan," kata Perdana Menteri Jean Castex.
Pada akhir September, tingkat infeksi Covid-19 di Prancis mulai meningkat dengan rata-rata kasus yang dikonfirmasi setiap harinya mencapai lebih dari 10 ribu, dibanding sekitar 5.000 pada akhir Agustus.
Setelah itu, pada pertengahan Oktober, rata-rata kasus harian mencapai 20 ribu hingga 30 ribu. Terbaru, Jumat, Prancis mencatatkan lebih dari 45 ribu kasus.
Pesatnya penyebaran virus di Prancis membuat ibukota Paris dan sejumlah kota besar lainnya memperpanjang pemberlakuan jam malam.
Setiap harinya, mulai pukul 9 malam hingga 6 pagi, sekitar 46 juta orang atau lebih dari dua pertiga populasi Prancis tidak diizinkan keluar rumah selama enam pekan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: