Insiden tersebut terjadi sebuah sekolah di kota Kumba, barat daya Kamerun pada Sabtu (24/10) sekitar tengah hari waktu setempat.
Dilaporkan
Reuters, para penyerang datang menggunakan sepeda motor dengan pakaian biasa. Mereka melepaskan tembakan.
Beberapa anak terluka saat melompat dari jendela lantai dua karena ketakutan.
"Mereka menemukan anak-anak di kelas dan menembaki mereka," ujar seorang sumber bernama Ali Anougou.
Seorang ibu siswa, Isabel Dione, yang mendengar kabar itu langsung lari ke sekolah mencari putrinya yang berusia 12 tahun. Ketika tiba, ia menemukan putrinya tidak berdaya di lantai kelas, mengeluarkan darah dari perut.
"Dia tidak berdaya dan mengatakan 'mama tolong bantu saya', dan saya hanya bisa mengatakan Tuhan yang dapat menyelamatkanmu," kisah Dione.
Saat ini, putri Dione mendapatkan perawatan luka tembak di rumah sakit.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat orang-orang dewas bergegas dari sekolah membawa anak-anak dalam pelukan mereka.
Pejabat pendidikan lokal Ahhim Abanaw Obase mengonfirmasi enam kematian anak-anak berusia antara 12 dan 14 tahun, dan menambahkan bahwa delapan lainnya telah dibawa ke rumah sakit.
Pejabat kota sendiri menyalahkan kelompok separatis atas serangan itu. Namun belum ada bukti yang menunjukkan hal tersebut.
Di sisi lain, pemimpin separatis terkemuka Ayuk Tabe menggambarkan serangan itu tidak manusiawi dan mengatakan siapa pun yang bertanggung jawab atas kekejaman tersebut harus dihukum.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: