Pada Sabtu malam (24/10), Turki mengumumkan akan memperpanjang misi eksplorasi yang diemban oleh kapal Oruc Reis di daerah sengketa yang kaya akan sumber daya alam hingga 4 November.
"Bersama dengan dua kapal lainnya, Ataman dan Cengiz Han, Oruc Reis akan terus bekerja di daerah selatan pulau Rhodes Yunani hingga 4 November," demikian pemberitahuan yang disampaikan oleh Angkatan Laut Turki, seperti dikutip
Reuters, Minggu (25/10).
Perselisihan antara Turki dan Yunani kembali meletus pada Agustus, ketika Ankara mengirim Oruc Reis ke perairan yang juga diklaim oleh Yunani dan Siprus.
Bulan lalu, Ankara menarik Oruc Reis untuk melakukan diplomasi dengan Yunani sebelum pertemuan puncak Uni Eropa, di mana Siprus berupaya menggagas sanksi untuk Turki.
Kendati begitu, Oruc Reis kembali dikirim pada Oktober, memicu tanggapan marah dari Yunani, Prancis, dan Jerman.
Pada awalnya, Oruc Reis dijadwalkan akan melakukan survei hingga 27 Oktober.
Di dalam pertemuan puncak, Uni Eropa menyatakan akan menghukum Turki jika Ankara melanjutkan operasinya di wilayah sengketa.
Selama ini, Turki dan Yunani yang sama-sama anggota NATO terkunci dalam perselisihan mengenai luas landas kontinen mereka. Keduanya saling mengklaim atas sumber daya hidrokarbon yang ditemukan di Mediterania timur.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: