Departemen Luar Negeri AS pada Minggu (25/10) mengumumkan, gencatan senjata dimulai pada Senin (26/10) pukul 8 pagi waktu setempat.
"Selamat kepada Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, yang baru saja setuju untuk mematuhi gencatan senjata yang efektif pada tengah malam. Banyak nyawa akan diselamatkan," ujar Presiden AS Donald Trump melalui akun Twitter-nya.
Pengumuman itu muncul setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengadakan pertemuan terpisah dengan menteri luar negeri Armenia dan Azerbaijan di Washington pada Jumat (23/10).
“Pertemuan tersebut diikuti oleh ketua bersama OSCE Minsk Group, dibentuk untuk menengahi konflik dan dipimpin oleh Prancis, Rusia dan Amerika Serikat," ujar pernyataan bersama dari pemerintah Armenia dan Azerbaijan.
Seorang pejabat senior pemerintahan AS mengaku yakin jika gencatan senjata ini akan bertahan.
"Kepemimpinan kami dengan dukungan dari Rusia dan Prancis membawa harapan tambahan bahwa gencatan senjata akan mengarah pada penyelesaian perdamaian yang langgeng," ujar pejabat itu.
Meski begitu, pengumuman gencatan senjata sendiri muncul sehari setelah pertempuran baru meletus.
Konflik Nagorno-Karabakh baru-baru ini kembali memanas sejak 27 September. Baik Azerbaijan dan Armenia sebelumnya telah menyepakati dua gencatan senjata kemanusiaan yang ditengahi oleh Rusia, namun berakhir gagal.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: