Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lewat Sepucuk Surat, PM Imran Khan Minta Mark Zuckerburg Larang Unggahan Islamofobia Di Facebook

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 26 Oktober 2020, 14:26 WIB
Lewat Sepucuk Surat, PM Imran Khan Minta Mark Zuckerburg Larang Unggahan Islamofobia Di Facebook
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan/Net
rmol news logo Sebuah surat terbuka ditulis oleh Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan dan ditujukan kepada CEO Facebook, Mark Zuckerburg.

Surat itu Khan unggah dalam akun Twitter-nya pada Minggu (25/10). Surat tersebut berisi desakan Khan kepada Zuckerberg untuk melarang adanya unggahan Islamofobia di Facebook.

"Surat saya kepada CEO Facebook Mark Zuckerberg untuk melarang Islamofobia seperti halnya Facebook yang melarang mempertanyakan atau mengkritik holocaust," demikian keterangan unggahan Khan dalam, @ImranKhanPTI.

"Saya menulis ini untuk meminta perhatian Anda atas tumbuhnya Islamofobia yang mendorong kebencian, ekstremisme, dan kekerasan di seluruh dunia melalui penggunaan sosial media, termasuk Facebook," begitu kalimat pembuka surat yang ditulis di Islamabad itu.

Khan mengatakan, ia mengapresiasi Zuckerberg yang berusaha untuk melarang adanya unggahan yang mengkritik atau mempertanyakan Holocaust.

Menurutnya, hari ini situasi yang serupa hampir terjadi pada muslim di seluruh dunia. Khan mengatakan, di beberapa negara muslim sulit mendapatkan hak kewarganegaraan hingga tidak bisa berpakaian sesuai dengan agamanya.

Dalam suratnya, ia bahkan memberikan contoh gamblang, India dan Prancis.

"Di India, UU dan tindakan anti-Muslim seperti CAA (Amandemen UU Kewarganegaraan) dan NRC (Warga Teregistrasi), serta pembunuhan yang ditargetkan terhadap Muslim dan menyalahkan Muslim atas virus corona mencerminkan fenomena Islamofobia yang keji," tulis Khan.

"Di Prancis, Islam telah dikaitkan dengan terorisme dan publikasi kartun menghujat yang menargetkan Islam dan Nabi Suci kita. Ini akan mengarah pada polarisasi lebih lanjut dan marginalisasi Muslim di Prancis," lanjutnya.

Lebih lanjut, Khan juga mneyoroti bagaimana situasi yang terjadi di Jammu dan Kashmir yang diduduki oleh India.

"Pesan kebencian harus dilarang secara total, seseorang tidak dapat mengirim pesan kebencian terhadap sesuatu yang tidak dapat diterima orang lain," pungkas Khan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA