Dilaporkan
CNA, dukungan Najib terhadap Anwar telah memperdalam ketidakstabilan politik di Malaysia, khususnya ketika pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin sedang digempur oleh pandemi Covid-19.
Muhyiddin baru-baru ini bahkan dirongrong oleh desakan mundur karena gagal memberlakukan keadaan darurat Covid-19 setelah gagasannya ditolak Yang di-Pertuan Agong.
Muhyiddin sendiri hanya memiliki mayoritas dua kursi di parlemen, sehingga setiap perubahan dukungan sekecil apapun akan mempengaruhi koalisinya.
Najib yang merupakan bagian dari UMNO juga mendorong partainya untuk menentukan pemilihan PM baru setelah wabah Covid-19 terkendali. Jika koalisi menolak gagasan tersebut, maka UMNO harus terbuka untuk bekerja sama dengan Anwar.
Anwar sendiri adalah salah satu pemimpin kunci dalam koalisi Pakatan Harapan (PH) yang mengalahkan Najib pada pemilihan 2018.
Sejak saat itu, Najib dihukum karena korupsi dan dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. Ia dibebaskan dengan jaminan dan telah mengajukan banding atas putusan tersebut.
Sementara itu, dalam pertemuan Senin malam, UMNO menegaskan tidak akan beralih haluan dan tetap mendukung Muhyiddin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: