Tewasnya dua pekerja garis depan polio yang memberikan layanan kesehatan kritis kepada anak-anak Somalia yang rentan itu dikonfirmasi langsung oleh Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore, Selasa (27/10) waktu setempat.
“Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga, teman, dan kolega dari dua pekerja polio yang tewas di Somalia hari ini. UNICEF mengutuk serangan itu dengan sangat kuat. Pekerja kemanusiaan bukanlah target," kata Fore, seperti dikutip dari
Anadolu Agency, Rabu (28/10).
PBB mencatat serangan terhadap petugas kesehatan merupakan pelanggaran hukum internasional dan tidak boleh ditoleransi dan mendesak pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan komprehensif, "Pekerja kemanusiaan tidak boleh menjadi sasaran," katanya.
Somalia adalah salah satu negara berisiko tinggi wabah polio karena populasinya yang rapuh dan rentan. Sebagian besar dari mereka termasuk pengembara, orang terlantar dan mereka yang tinggal di pedesaan dan daerah kumuh.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu tetapi kelompok militan yang berafiliasi dengan al-Qaeda yang berbasis di Somalia, al-Shabaab, telah mengklaim bertanggung jawab di masa lalu atas serangan serupa di negara Tanduk Afrika itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: