Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lembaga Think Tank: Anak-anak Di Kamp Suriah Harus Direpatriasi Sebelum Jadi Bom Waktu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 29 Oktober 2020, 09:00 WIB
Lembaga Think Tank: Anak-anak Di Kamp Suriah Harus Direpatriasi Sebelum Jadi Bom Waktu
Lembaga think tank Egmont Institute mendesak pemerintah Inggris untuk merepatriasi anak-anak di kamp Suriah/Net
rmol news logo Lembaga think tank Belgia, Egmont Institute, mendesak pemerintah Inggris untuk merepatriasi warganya, khususnya anak-anak, yang berada di kamp-kamp Suriah.

Dalam laporan yang dikutip Arab News pada Rabu (28/10), anak-anak tersebut ditargetkan menjadi anggota ISIS.

Di kamp-kamp tersebut, mereka menghadapi kekurangan gizi, sanitasi yang buruk, ancaman Covid-19, dan cuaca buruk. Bahkan beberapa anak meninggal akibat lingkungan tersebut.

Laporan Egmont Institute sendiri merupakan respons atas penolakan pemerintah Inggris untuk memulangkan mereka karena dianggap berbahaya.

Sejauh ini, ada 35 anak-anak dan 24 orang dewasa Inggris, 15 di antaranya wanita. Totalnya, ada lebih dari 600 anak Uni Eropa yang berada di sana.

"Mayoritas (anak-anak) berusia di bawah lima tahun, dan mereka memiliki kesempatan untuk bersosialisasi kembali ke negara asalnya," demikian bunyi laporan tersebut.

"Anak-anak bukanlah 'bom waktu', tapi mereka bisa menjadi bom jika kita tidak memulangkannya," tambah lembaga tersebut.

Egmont Institute menjelaskan, selama anak-anak tersebut berada di Suriah atau Irak, mereka akan menghadapi risiko radikalisasi lebih lanjut.

"Satu-satunya pertanyaan yang harus kita tanyakan pada diri kita sendiri adalah apakah kita bersedia melepaskan segala bentuk kontrol terhadap pejuang asing Eropa, dengan risiko melihat mereka kembali dalam beberapa tahun bahkan lebih radikal?" tanya penulis laporan, Thomas Renard dan Rik Coolsaet.

"Atau jika kita lebih suka mengambil kembali kendali untuk memastikan penuntutan, penahanan dan rehabilitasi mereka yang tepat?" lanjut mereka.

Pada Juli, sejumlah politisi Inggris menulis kepada pemerintah menyoroti bahaya yang ditimbulkan dengan terus meninggalkan anggota ISIS Inggris dan Uni Eropa di Suriah.

Di antara mereka adalah mantan menteri Tobias Ellwood, David Davis dan Andrew Mitchell.

"Kami prihatin bahwa penahanan tidak terbatas mereka saat ini di kamp-kamp penahanan Kurdi yang semakin genting menimbulkan tantangan keamanan yang signifikan bagi Inggris, serta kerugian yang signifikan bagi anak-anak yang terlibat," ujar mereka.

“Kami mendesak Anda untuk memastikan bahwa orang-orang ini dibawa kembali ke Inggris sehingga setiap orang dewasa yang dituduh melakukan kejahatan dapat dituntut secara adil dengan proses yang wajar, dan keamanan anak-anak terjamin," pungkas mereka. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA