Dari laporan
Armen Press, setidaknya ada enam atau tujuh serangan Azerbaijan yang melanda Stepanakert. Alarm di kota juga dinyalakan membuat situasi lebih mencekam.
Tepat pukul 14.25 waktu setempat, Layanan Negara untuk Situasi Darurat Artsakh mengatakan Azerbaijan membom Kota Stepanakert dengan serangan udara.
Setelah itu, pusat informasi resmi Artsakh melaporkan bahwa pengeboman Azerbaijan menargetkan rumah sakit bersalin Stepanakert. Informasi tentang korban sedang diklarifikasi.
Kemudian pada pukul 14.57 waktu setempat, koresponden
Armen Press melaporkan, sirene serangan udara dinonaktifkan.
Reporter
ANNA News di tempat kejadian mempublikasikan video dari Stepanakert, menunjukkan ledakan terjadi di sana.
Reporter tersebut menuturkan dia melihat pesawat menjatuhkan bom dengan parasut.
"Serangan udara telah dilakukan di tengah Stepanakert beberapa saat yang lalu. Bom jatuh di tengah, dekat sekolah setelah Griboyedov, Kementerian Situasi Darurat juga berada di sana. Bom-bom itu dijatuhkan dari pesawat dengan parasut," ungkap reporter itu.
Sejauh ini, korban sebagian besar merupakan warga sipil di Stepanakert dan Shushi.
"Azerbaijan menyerang wilayah sipil Stepanakert dan Shushi, menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan. Rumah sakit bersalin pusat menjadi salah satu sasaran, membuat kerusakan serius di sana. Rinciannya sedang diperiksa sekarang," cuit Pembela Hak Asasi Manusia Artsakh Artak Beglaryan.
Pertempuran sengit antara Armenia dan Azerbaijan di Republik Artsakh atau Nagorno-Karabakh dimulai sejak 27 September. Sejak itu, serangan kedua belah pihak membuat banyak korban sipil dan militer berjatuhan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: