"Terorisme dan kekerasan tidak pernah bisa diterima," bunyi pernyataan itu. "Serangan hari ini (Kamis) telah menabur kematian sebagai tempat cinta dan penghiburan."
CNN menulis, Paus yang dikabarkan soal penikaman itu mengatakan dia berada dekat dengan komunitas Katolik yang berduka.
"Semoga rakyat Prancis yang tercinta dapat bereaksi terhadap kejahatan dengan kebaikan," kata pernyataan itu, mengutip doa Paus untuk Prancis.
Hanya dalam waktu 13 hari setelah pembantaian seorang guru sejarah bernama Samuel Paty, penyerangan mengerikan kembali terjadi. Tiga orang tewas pada Kamis di Notre Dame Basilica di kota Nice Prancis dalam apa yang tampaknya merupakan serangan teror.
Walikota Christian Estrosi mengatakan serangan pada Kamis mengarah pada serangan teroris.
"Saya berada di lokasi bersama polisi yang menangkap penyerang. Semuanya mengarah pada serangan teroris," cuit Estrosi pada akun Twitternya.
Salah satu korban dibantai dengan cara yang digambarkan walikota sebagai pemenggalan kepala, menurut CNN. Korban kedua, seorang pria, ditikam hingga tewas. Korban ketiga, seorang wanita, diserang di dalam gereja. Dia meninggal setelah mencoba melarikan diri ke kafe terdekat.
Polisi melepaskan tembakan kepada tersangka yang kemudian tersungkur dan ditahan.
Prancis kembali berduka. Namun, Dewan Uskup Prancis menyatakan bahwa umat ??Katolik di seluruh Prancis "menolak untuk menyerah pada ketakutan" setelah serangan pisau itu.
“Terorisme ini bertujuan untuk menimbulkan kecemasan dalam masyarakat kita," kata Dewan Uskup. "Ada kebutuhan mendesak untuk menghentikan gangren ini dan untuk mendapatkan kembali persaudaraan esensial yang akan membuat kita berdiri di depan ancaman ini."
Dewan Uskup mengatakan lonceng gereja berbunyi di seluruh negeri pada pukul 3 sore waktu setempat (10 pagi ET) untuk menghormati para korban.
Tidak hanya Prancis yang berduka, para pemimpin dunia turut menyampaikan keprihatinan dan duka mendalam. Mereka menanggapi peristiwa serangan teror di Nice itu dan menjanjikan solidaritas.
Presiden Parlemen Eropa, David Sassoli, mengatakan di Twitter bahwa dia sangat terkejut dengan kabar itu.
"Sangat terkejut dan sedih dengan berita tentang serangan mengerikan di Nice. Rasa sakit ini dirasakan oleh kita semua di Eropa," cuitnya, seperti dikutip
Just The News, Kamis (29/10).
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez juga men-tweet simpati dan solidaritasnya yang dalam terhadap korban serangan itu.
"Kami bersatu dalam menghadapi teror dan kebencian," cuitnya.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte juga men-tweet belasungkawa dalam bahasa Italia dan Prancis, mengakhiri pesannya dengan mengatakan "Kita bersatu!"
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: