Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pelaku Penyerangan Nice Adalah Pria Tunisia, Berganti Pakaian Sebelum Beraksi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 30 Oktober 2020, 08:20 WIB
Pelaku Penyerangan Nice Adalah Pria Tunisia, Berganti Pakaian Sebelum Beraksi
Serangan di Basilika Notre-Dame/Net
rmol news logo Jaksa anti-terorisme Prancis, Jean-Francois Ricard, mengatakan pelaku penyerangan di Nice adalah pria asal Tunisia bernama Brahim Aouissaoui kelahiran tahun 1999. Dia masuk ke Prancis dari Italia pada 9 Oktober.

Kantor Kejaksaan Umum Tunisia membenakan bahwa pelaku adalah warga Tunisia.

Menurut pihak berwenang Prancis, pria itu memasuki kota Bari sebagai yang 'tidak membahayakan' karena tidak dikenal oleh dinas intelijen Prancis dan tidak ada dalam file sidik jari nasional. Ricard mengatakan, informasi perjalanan pria itu berasal dari dokumen Palang Merah Italia, seperti dikutip dari Euronews, Kamis (29/10).
Gerakan Aouissaoui pada hari serangan itu, terekam oleh video surveillance, menunjukkan dia tiba di stasiun kereta Nice dan mengganti pakaiannya segera setelah pukul 8 pagi. Dia kemudian berjalan 400 meter (1.312 kaki) ke Basilika Notre-Dame di mana dia melakukan serangan selama 28 menit, menewaskan tiga orang, seperti dilaporkan CNN.

Polisi menemukan salinan Alquran dan dua telepon pada penyerang. Sebuah pisu yang digunakan untuk menyerang yang memiliki bilah sepanjang 17 sentimeter, serta sebuah tas berisi urusan pribadi si penyerang dan dua pisau lainnya di dalam tas.

Pasca penyerangan Prancis meningkatkan keamanan hingga maksimum di penjuru negara itu. Seluruh gereja di Nice telah ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Insiden tersebut adalah yang terbaru dari sejumlah serangan yang melanda Prancis dalam beberapa tahun terakhir, dan terjadi kurang dari dua minggu setelah pemenggalan kepala guru Samuel Paty di Paris. Paty menjadi sasaran setelah dia menggunakan karikatur Nabi Muhammad dalam Islam selama pelajaran.

Nice telah menjadi sasaran teror di masa lalu. Pada tahun 2016, puluhan orang tewas setelah seorang penyerang yang terinspirasi ISIS menabrakkan truk seberat 20 ton ke  kerumunan Hari Bastille . rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA