Melalui cuitan di akun Twitter-nya pada Jumat (30/10), najib meminta agar semua orang tenang dan tidak mengambil pernyataan Mahathir di luar konteks.
"Semua harus tenang dan membaca pernyataan @chedetofficial dalam konteks lengkapnya. Saya yakin dia tidak bermaksud seperti yang dia katakan. Dan bahkan jika dia melakukannya, itu pendapat pribadi bukan Malaysia," cuit Najib.
Meski begitu, dalam unggahannya, Najib sendiri meminta agar akun media sosial Mahathir tidak dioperasikan olehnya karena telah banyak memicu kontroversi.
"Sementara itu, seseorang harus mengambil semua akun media sosialnya sebelum dia melakukan lebih banyak kerusakan," terangnya, seperti dikutip
Coconut.
Kemarin, Kamis (29/10), Mahathir memicu kemarahan yang meluas setelah mengunggah 13 bagian utas cuitan berjudul "Hormati Orang Lain". Tulisan itu juga ia unggah dalam blog pribadinya.
Di dalam tulisannya, Mahathir mengecam pembunuhan seorang guru sejarah yang menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas. Tetapi ia juga mengkritik praktik kebebasan berekspresi yang menurutnya tidak boleh menghina orang lain.
Mahathir kemudian berpendapat jika Presiden Prancis Emmanuel Macron tidak berada karena membela kartun itu atas nama kebebasan berbicara. Ia pun menyoroti sejarah Prancis yang membunuh muslim.
“Muslim memiliki hak untuk marah dan membunuh jutaan orang Prancis untuk pembantaian di masa lalu," kata Mahathir yang juga mantan Perdana Menteri Malaysia.
Saat ini Twitter sendiri sudah menghapus cuitan Mahathir. Padahal sebelumnya platform tersebut hanya memberikan tanda di bawah cuitannya.
Setelah itu, Sekretaris Negara Prancis untuk Digital dan Telekomunikasi, Cédric O telah meminta agar akun Mahathir segera ditangguhkan.
"Jika tidak, @twitter akan menjadi kaki tangan seruan resmi pembunuhan," katanya kemarin.
Hingga saat ini, Mahathir belum memberikan tanggapan lebih lanjut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: