Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Umumkan Lockdown Inggris, PM Boris Johnson: Tidak Ada Alternatif

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 01 November 2020, 07:08 WIB
Umumkan Lockdown Inggris, PM Boris Johnson: Tidak Ada Alternatif
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengumumkan pemberlakuan lockdown/Net
rmol news logo Inggris kembali di-lockdown secara nasional sesuai perintah Perdana Menteri Boris Johnson.

Lockdown diumumkan setelah Inggris melewati 1 juta kasus Covid-19 dan munculnya gelombang infeksi virus corona kedua yang mengancam ketahanan fasilitas kesehatan.

Berbicara dalam konferensi pers di Downing Street pada Sabtu (31/10), Johnson mengumumkan pemberlakuan lockdown dimulai Kamis (5/11) pukul 00.01 waktu setempat hingga 2 Desember.

Dimuat Reuters, pemberlakuan lockdown berarti orang-orang hanya diizinkan meninggalkan rumah untuk alasan tertentu seperti sekolah, bekerja, berolahraga, hingga berbelanja kebutuhan pokok.

"Sekaranglah waktunya untuk mengambil tindakan karena tidak ada alternatif," kata Johnson, yang diapit oleh kepala petugas medisnya, Chris Whitty dan kepala penasihat ilmiahnya, Patrick Vallance.

"Kecuali jika kita bertindak, kita bisa melihat kematian di negara ini mencapai  beberapa ribu sehari," lanjutnya.

Dalam pengumumannya, Johnson juga mengumumkan pemerintah akan menghidupkan kembali skema subsidi upah darurat untuk memastikan pekerja yang diberhentikan sementara selama penguncian menerima 80 persen dari gaji mereka.

Toko-toko penting, sekolah, dan universitas akan tetap buka. Olahraga elit akan terus berlanjut, sementara olahraga amatir untuk orang dewasa dan anak-anak akan diminta untuk dihentikan.

Pub dan restoran akan ditutup selain untuk dibawa pulang, dan perjalanan internasional keluar tidak disarankan kecuali untuk pekerjaan. Semua ritel non-esensial akan ditutup.

Tempat ibadah akan tetap terbuka untuk doa pribadi, meskipun pemakaman akan dibatasi hanya untuk anggota keluarga dekat saja.

Pemberlakuan lockdown diputuskan Johnson setelah mendapatkan peringatan dari para ilmuwan. Mereka memperingatkan Johnson diperlukan tindakan untuk menghentikan penyebaran virus jika ingin Natal berlangsung dengan bertemu keluarga.

Inggris yang memiliki jumlah kematian resmi terbesar di Eropa akibat Covid-19, bergulat dengan lebih dari 20 ribu kasus virus corona baru setiap harinya dan para ilmuwan telah memperingatkan skenario "kasus terburuk" dengan 80 ribu kematian dapat terlampaui.

"Saya optimis bahwa ini akan terasa sangat berbeda dan lebih baik pada musim semi," pungkas Johnson. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA