Pakar urusan luar negeri dari oposisi Partai Hijau Jerman, Cem Ozdemir mengatakan diperlukan tindakan untuk menghentikan para ekstremisme Islam.
"Presiden Turki Erdogan terus menerus menuangkan minyak ke atas api, dan berkontribusi pada kekerasan dan terorisme," ujar Ozdemir dalam pernyataannya kepada
Deutschland pada Jumat (30/10).
Erdogan sebelumnya diketahui vokal mengkritik Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang membela kebebasan berekspresi atas penerbitan kartun Nabi Muhammad, Islam yang ofensif, setelah pemenggalan kepala seorang guru sejarah Prancis, Samuel Patty.
"Di Jerman, kami perlu menangani organisasi Islam secara berbeda. Organisasi ini harus didirikan sepenuhnya sesuai dengan konstitusi kami dan menjadi independen dari pemerintah asing," terang Ozdemir.
Setelah insiden Patty, pada Kamis (29/10), sedikitnya tiga orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan di Baliska Notre Dame, Nice.
Insiden tersebut membuat Macron menaikkan level siaga teror Prancis ke tingkat darurat maksimum secara nasional.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: