Dalam wawancaranya dengan majalah Jerman, Der Spiegel, yang dikutip
Sputnik pada Sabtu (31/10), Khan mengatakan ia ingin AS memberikan perlakuan yang adil antara India dan Pakistan.
"Yang kami inginkan dari AS adalah perlakuan adil terhadap India, terutama dengan sengketa di Kashmir. Wilayah ini hotspot, bisa bergejolak kapan saja," ujar Khan.
Ketika ditanya siapa yang kandidat presiden yang ia dukung, Khan sendiri urung memberikan jawaban. Alih-alih, mantan pemenang piala dunia kriket yang berubah menjadi politisi itu mengatakan pemilihan presiden AS sulit diprediksi, meski Biden memenangkan jajak pendapat.
"Karena itulah, kami mengharapkan, AS sebagai negara terkuat di dunia, siapa pun yang menjadi presidennya," lanjut pria 68 tahun itu.
Dalam kepemimpinan Trump, hubungan AS dan Pakistan tidak berjalan baik. Trump bahkan dikenal dekat dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi di tengah ketegangan antara Islamabad dan New Delhi atas Kashmir.
Pada 1 Januari 2018, Trump mengecam Pakistan karena tidak memberikan kontribusi apa pun kepada AS selain kebohongan dan tipu daya, sementara AS memberikan miliaran dolar bantuan finansial sejak 2001.
Namun pada tahun lalu pemerintahan Trump dilaporkan mengkalibrasi ulang hubungannya dengan Islamad setelah AS memasuki negosiasi formal dengan Taliban di Afganistan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: