Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Teror Malam Halloween, Dua Tewas Dan Lima Luka-luka Disabet Pedang Pria Berkostum Abad Pertengahan Di Kanada

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 02 November 2020, 09:41 WIB
Teror Malam Halloween, Dua Tewas Dan Lima Luka-luka Disabet Pedang Pria Berkostum Abad Pertengahan Di Kanada
Polisi Kanada/Net
rmol news logo Dua orang dilaporkan tewas dan lima lainnya luka-luka setelah ditikam oleh seorang pria berpakaian abad pertengahan yang memegang pedang. Peristiwa itu terjadi di Quebec Kanada pada Minggu (1/11) waktu setempat.

Polisi mencatat serangan itu tampaknya didorong oleh motif pribadi dan tidak terkait dengan kelompok teror manapun. Kepala Polisi Quebec Robert Pigeon pada konferensi pers mengatakan pihaknya telah berhasil menangkap seorang pria berusia 24 tahun asal Montreal terkait insiden berdarah tersebut.  

Tersangka benama Carl Girouard itu muncul di pengadilan Quebec melalui video dan didakwa dengan dua tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan lima percobaan pembunuhan, menurut penyiar Radio-Canada.

“Mengenakan kostum abad pertengahan dan dipersenjatai dengan pedang Jepang, semuanya membuat kami percaya bahwa dia memilih korbannya secara acak,” kata Pigeon, menambahkan bahwa informasi awal mengindikasikan pria itu tidak berafiliasi dengan kelompok teror mana pun, seperti dikutip dari Reuters, Senin (2/11).

Para korban tewas diidentifikasi sebagai penata rambut Suzanne Clermont (61) dan François Duchesne (56) seorang direktur komunikasi museum.

Pigeon mengatakan tersangka telah bersiap untuk menimbulkan kerusakan sebanyak mungkin, tetapi dia tidak menjelaskan lebih lanjut. Surat kabar Quebec Le Soleil mengatakan tersangka memiliki wadah bensin di mobilnya. Pigeon menolak mengomentari laporan tersebut.

Insiden itu dimulai Sabtu (31/10) larut malam, tepat di hari perayaan Halloween, di dalam pusat tembok kota yang bersejarah. Polisi mengatakan kepada penduduk terdekat untuk tetap di dalam rumah sebelum akhirnya melakukan penangkapan setelah melakukan perburuan hampir tiga jam. Petugas keamanan pelabuhan menemukan tersangka tengah terbaring tanpa alas kaki di tanah.

“Karena kota diisolasi sebagian karena pandemi, hanya ada sedikit orang di jalan, membatasi potensi kerusakan,” kata polisi.

Teror berdarah di kota Quebec juga pernah terjadi pada 2017, saat seorang pria Kanada menembak mati enam jamaah di masjid Kota Quebec dan kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Kepala polisi Quebec mengatakan pada hari Minggu bahwa tersangka telah berbicara tentang melakukan serangan selama pemeriksaan medis lima tahun lalu tetapi tidak diketahui polisi dan tidak memiliki catatan kriminal. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA