Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pasca Demo Rusuh, PM Spanyol Kecam Perilaku Kekerasan Dan Irasional Terhadap Keadaan Darurat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 02 November 2020, 11:34 WIB
Pasca Demo Rusuh, PM Spanyol Kecam Perilaku Kekerasan Dan Irasional Terhadap Keadaan Darurat
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez/Net
rmol news logo Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, terus berupaya untuk menenangkan situasi pasca demonstrasi yang berujung rusuh di kota-kota di seluruh negeri. Demonstrasi selama akhir pekan itu dilakukan pasca pemerintah mengumumkan keadaan darurat selama enam bulan untuk menanggapi pandemi Covid-19 di negara itu.

Sanchez, yang mendapatkan dukungan parlemen awal pekan ini untuk mengumumkan keadaan darurat enam bulan, meminta ketenangan dan solidaritas dari warganya.

“Hanya melalui tanggung jawab, persatuan dan pengorbanan kita akan dapat mengalahkan pandemi yang melanda setiap negara ini,” cuitnya pada Sabtu (31/10) malam waktu setempat, seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (1/11).

“Perilaku kekerasan dan irasional kelompok minoritas tidak bisa ditolerir. Ini bukan jalannya," lanjutnya.

Tiga puluh dua orang telah ditangkap dan 12 lainnya cedera di Madrid pada Sabtu malam setelah protes atas jam malam tengah malam hingga jam 6 pagi di kawasan itu berubah menjadi kekerasan. Para pendemo membakar tempat sampah di kota Gran Via dan bentrok dengan polisi.

Protes selama akhir pekan juga terjadi di Barcelona, ​​Malaga, Vitoria, Valencia, Santander dan Burgos.

Sementara itu, polisi di Logrono, ibu kota wilayah La Rioja, menangkap enam orang pada Sabtu malam setelah para pendemo membakar tempat sampah dan menjarah serta menghancurkan beberapa toko. Video menunjukkan jendela toko rusak dan banyak orang melarikan diri dari polisi anti huru hara.

Seorang pemilik toko bernama Cristina Perez mengatakan dia kehilangan barang dan uang karena para penjarah yang nerusak tokonya.

"Mereka memecahkan tiga jendela pajangan, menggeledah separuh toko, memecahkan manekin, mengambil sendiri rak pakaian, merusak komputer dan mengambil uang tunai" kata Perez kepada TV lokal.

Namun, pada hari Minggu pagi waktu setempat, sekelompok anak muda dari kota turun ke jalan untuk mulai membereskan kekacauan dan puing-puing malam sebelumnya.

Presiden wilayah Madrid, Isabel Díaz Ayuso yang bentrok dengan Sanchez dan menuduh pemerintah pusat melangkahi kekuasaannya, juga meminta pertanggungjawaban para perusuh.

“Orang-orang yang menyebarkan kekacauan di jalanan bukanlah orang yang paling rentan terhadap virus, juga bukan orang yang berjuang untuk hidup mereka. Mereka adalah kelompok terorganisir yang ingin memanfaatkan situasi dan ketakutan orang-orang."

Meskipun beberapa protes telah dipimpin oleh kelompok sayap kiri , polisi yakin beberapa demonstrasi telah melibatkan 'elemen sayap kanan'.

Partai sayap kanan Vox , yang dengan sengit mengkritik penanganan pandemi oleh pemerintah yang dipimpin Sosialis, tidak berbuat banyak untuk meredakan ketegangan.

Pemimpinnya, Santiago Abascal, mengatakan "ada lebih banyak alasan daripada sebelumnya untuk memprotes pemerintah yang menghancurkan kita ini", dan meminta polisi untuk melindungi hak untuk memprotes.

Keadaan darurat memungkinkan pemerintah daerah Spanyol untuk memerintahkan jam malam mulai pukul 11 ​​malam hingga 6 pagi, atau untuk memulai dan menyelesaikan satu jam lebih awal atau lebih lambat. Satu-satunya wilayah Spanyol yang dibebaskan dari jam malam adalah Kepulauan Canary.

Keadaan darurat juga mengizinkan pemerintah daerah Spanyol untuk melakukan penguncian penuh atau sebagian, dan membatasi pertemuan publik dan pribadi hingga enam orang.

Spanyol tetap menjadi salah satu negara di Eropa barat yang paling parah terkena virus tersebut . Hingga Jumat malam, tercatat 1.185.678 kasus dan 35.878 kematian. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA