Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Erdogan Hapus Bendera Taiwan, Pengamat: Karena Turki Patuh Pada Prinsip Satu China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 03 November 2020, 10:48 WIB
Erdogan Hapus Bendera Taiwan, Pengamat: Karena Turki Patuh Pada Prinsip Satu China
Presiden Recep Tayyip Erdogan /Net
rmol news logo Kementerian luar negeri Taiwan mengatakan pada Senin (2/11) bahwa China telah menekan pemerintah Turki untuk menghapus tweet Presiden Recep Tayyip Erdogan yang menunjukkan bendera Taiwan di antara mereka yang membantu Turki yang sedang dilanda gempa.

Pada hari Sabtu (31/10) Erdogan memposting serangkaian tweet, termasuk bendera pemberi bantuan ke Turki yang dilanda gempa besar pada akhir pekan lalu.

"Banyak terima kasih dari Republik Turki kepada semua negara sahabat dan organisasi internasional atas harapan baik dan pernyataan dukungan mereka setelah gempa bumi di Izmir," cuit Erdogan.

Yang menjadi perhatian adalah ditemukannya Bendera Taiwan pada versi awal tweet Erdogan, yang kemudian dihapusnya pada hari Minggu (1/11).

Tweet seruoa muncul lagi dalam versi baru, di sana Erdogan tidak menyertakan bendera Taiwan. Sejak saat itu suara-suara seperti 'Turki tampaknya tunduk pada China' muncul dari Taiwan.

Beberapa netizen Taiwan berkomentar di bawah cuitan Erdogan agar ada pernyataan maaf dari Turki.  

"Bolehkah saya bertanya mengapa bendera Taiwan dihapus dari daftar negara sahabat? Harap tambahkan kembali dan tunjukkan rasa hormat," kata seorang pengguna internet dari Taiwan.

Seorang netizen lain kemudian menanggapi: "Karena Taiwan sama sekali bukan negara."

"Adalah fakta yang diakui oleh komunitas internasional bahwa Taiwan bukanlah sebuah negara, dan pertukaran antara pulau Taiwan dan Turki hanya dapat dilakukan oleh badan non-pemerintah, jadi itulah mengapa memasang bendera Taiwan adalah pelanggaran serius," kata Wang Jianmin, seorang pakar Taiwan di Akademi Ilmu Sosial China, seperti dikutip dari GT, Senin (2/11).

"Turki memiliki hubungan diplomatik dengan China, jadi menghapus tweet dengan bendera Taiwan menunjukkan kepatuhannya pada prinsip satu China," kata Wang.

"Hampir semua negara di dunia mengakui prinsip satu-China, dan mereka yang menginginkan kemerdekaan Taiwan harus memiliki pemahaman yang jelas tentang situasi internasional dan kondisi mereka sendiri," kata Wang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA