Duterte mengatakan, saat ini badai Atsani dengan hembusan angin hingga 80 km per jam tengah berada di Samudra Pasifik dan akan terus menguat hingga mendarat di Filipina sekitar akhir pekan ini.
"Ini tidak sekuat (Topan Goni) tetapi akan menyebabkan kerusakan di jalurnya, di jalan dan jembatan," kata Duterte dalam pertemuan kabinet yang disiarkan di televisi pada Senin (2/11), seperti dikutip
Reuters.
Topan Goni sendiri menghantam Filipina pada Minggu (1/11) dengan hembusan hingga 310 km per jam, terkuat di dunia untuk tahun ini.
Goni menjadi salah satu topan terkuat yang menghantam Filipina sejak Haiyan yang menewaskan lebih dari 6.300 pada 2013.
Sejauh ini, hantaman Goni sudah membuat 20 orang meninggal dunia di Provinsi Albay dan Catanduane.
Para pejabat mengatakan evakuasi paksa juga dilakukan pada lebih dari 345 ribu orang telah mencegah lebih banyak kematian.
Penduduk Manila telah mulai membersihkan rumah-rumah mereka dari lumpur dan puing, sementara mereka yang kediamannya digenangi banjir masih tinggal di pusat evakuasi.
Totalnya, Goni merusak lebih dari 55 ribu rumah dan meratakan 20 ribu lainnya.
Gubernur provinsi Catanduanes, Joseph Cua mengatakan, lebih dari 13 ribu rumah dilanda gelombang badai setinggi 5 meter.
Badan cuaca negara memperkirakan dua hingga tiga topan lagi akan memasuki Filipina pada November dan satu hingga dua lainnya pada Desember.
Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 7.600 pulau, Filipina biasa dihantam sekitar 20 badai tropis setiap tahunnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.