"Terutama kita harus melanjutkan perjuangan untuk menghancurkan ideologi mereka yang menyalahgunakan Islam, agama perdamaian kami," kata Cavusoglu pada konferensi pers bersama dengan mitranya dari Sierra Leone di ibu kota Turki, Ankara, seperti dikutip dari
Anadolu Agency, Selasa (3/11).
Pernyataan tersebut disampaikan Cavusoglu menanggapi serangan teror yang terjadi di Ibukota Austria, Wina, pada Senin (2/11) malam waktu setempat.
Dalam kesempatan yang sama Cavusoglu juga memuji Recep Tayyip Gultekin dan Mikail Ozer, dua etnis Turki di Wina yang mempertaruhkan nyawa mereka sendiri, menghadapi hujan peluru untuk membantu warga sipil yang terluka dan seorang petugas polisi.
"Dua saudara kami melakukan apa yang manusia, Muslim, dan Turki harus dilakukan," ungkapnya.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa tidak ada serangan teroris yang dapat dibenarkan, dan bahwa Turki siap untuk melakukan kerja sama yang erat dan tulus melawan semua pendekatan yang menyebabkan terorisme.
Setidaknya tiga orang tewas dan 15 lainnya terluka dalam serangan teror di ibu kota Austria pada Senin malam. Sementara, tujuh korban luka dilaporkan dalam kondisi kritis, termasuk seorang petugas polisi.
Pejabat tinggi Turki telah menyatakan solidaritasnya dengan Austria setelah serangan mematikan itu.
Lewat sambungan telepon, Cavusoglu juga berbicara dengan Menlu Austria Alexander Schallenberg untuk menyampaikan belasungkawa, mengatakan Turki berdiri dalam solidaritas dengan Austria.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: