Dalam pidatonya Rabu (4/11) dini hari waktu setempat, Trump mengumumkan kemenangannya di sejumlah negara bagian yang menjadi medan pertempuran dalam pilpres Amerika Serikat tahun ini, seperti Florida, Texas, Georgia, North Carolina dan Pennsylvania.
Padahal, hasil akhir pemilu belum dirilis dan jutaan suara masih dalam proses perhitungan.
Klaim kemenangan sepihak yang dilontarkan oleh Trump dianggap sebagai bullish atau sentimen pasar untuk harga minyak. Hal itu terkait dengan sanksi Amerika Serikat terhadap Iran serta dukungan negeri Paman Sam untuk pemotongan minyak OPEC yang dipimpin Arab Saudi untuk mendukung harga.
Kemenangan Trump dari pesaingnya, Joe Biden akan terlihat sebagai sebuah penurunan. Mengingat Biden memiliki kecenderungan akan kebijakan yang lebih "hijau" serta sikapnya yang lebih lembut terhadap Iran.
Data yang dipublikasikan
Reuters menunjukkan, pasca klaim sepihak Trump itu, West Texas Intermediate naik 1,03 sen, atau 2,66%, menjadi 38,69 dolar AS per barel pada 0955 GMT.
Sedangkan minyak mentah Brent naik 1,09 sen, atau 2,67%, menjadi 40,80 dolar AS per barel pada waktu yang sama.
"Ini (potensi kemenangan Trump) adalah bullish untuk minyak karena OPEC+ dapat terus melakukan pemotongan tanpa khawatir bahwa pasokan minyak Iran akan kembali ke pasar dalam waktu dekat," kata analis dari SEB Group, Bjarne Schieldrop.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: