"Maskapai itu akan mengoperasikan 14 penerbangan seminggu, menawarkan layanan dua kali sehari antara Bandara Internasional Dubai dan Bandara Tel Aviv Ben Gurion," kata pihak perusahaan dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa penerbangan pertama akan dimulai dari 26 November.
Uni Emirat Arab pada bulan September menandatangani kesepakatan yang ditengahi AS untuk meresmikan hubungan dengan Israel, perjanjian serupa pertama yang dilakukan oleh negara Teluk Arab.
"Dimulainya penerbangan berjadwal akan berkontribusi pada perkembangan ekonomi dan menciptakan peluang lebih lanjut untuk investasi," kata CEO flydubai Ghaith al-Ghaith dalam pernyataannya, seperti dikutip dari
AFP, Rabu (4/11).
Di tengah situasi ekonomi yang terpukul parah oleh pandemi virus corona, UEA dan Israel mengharapkan keuntungan cepat dari kesepakatan normalisasi.
Mereka telah menandatangani perjanjian tentang penerbangan langsung dan perjalanan bebas visa, bersama dengan kesepakatan tentang perlindungan investasi, sains dan teknologi.
UEA menjadi negara Arab ketiga yang menormalisasi hubungan dengan Israel setelah Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994.
Namun, langkahnya segera diikuti oleh Bahrain dan bulan lalu Sudan juga mengikutinya.
Perjanjian, yang telah dikutuk habis-habisan oleh Palestina, melanggar kebijakan Liga Arab selama bertahun-tahun tentang konflik Israel-Palestina.
Konsensusnya adalah bahwa tidak boleh ada hubungan dengan Israel sampai Israel berdamai dengan Palestina.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: