Pada Kamis (5/11), X mengganti 12 dutabesarnya yang bertugas di Pakistan, Sri Lanka, Turki, Ethiopia, Madagaskar, Sao Tome dan Principe, Guinea Bissau, Belarusia, Armenia, Hongaria, Siprus, serta Trinidad dan Tobago.
Keputusan tersebut diketahui hanya berselang beberapa hari setelah ia memimpin sesi pleno kelima Komite Sentral Parta Komunis China (PKC), seperti dilaporkan
The Epoct Times.
Selain itu, Xi juga memberlakukan serangkaian aturan imigrasi baru. Misalnya menangguhkan masuknya pelancong dari sejumlah negara, termasuk Inggris, ke China.
Kedutaan Besar China di London pada Rabu (4/11) merilis pemberitahuan mengenai penangguhan masuk sementara ke China oleh warga non-China dari Inggris yang memegang visa atau izin tinggal yang valid karena penyebaran lokal Covid-19.
Dalam pemberitahuan tersebut, pemegang visa asing tersebut ditolak masuk ke China untuk sementara waktu. Namun, pemberitahuan tersebut mengatakan bahwa pemegang visa diplomatik, layanan, kesopanan atau C dibebaskan dari larangan perjalanan sementara.
Selain itu, warga negara asing hanya dapat mengunjungi China untuk keadaan darurat atau kebutuhan khusus. Proses masuknya pun harus mengikuti beberapa langkah, termasuk mengajukan permohonan ke kedutaan China setempat untuk mendapatkan pengecualian.
Pemberitahuan yang sama juga telah dirilis oleh Kedutaan Besar China untuk Filipina, Bangladesh, dan India.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: