Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Vaksin Covid-19 Masih Berisiko, Vietnam Fokus Ke Langkah Pencegahan Infeksi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 06 November 2020, 14:13 WIB
Vaksin Covid-19 Masih Berisiko, Vietnam Fokus Ke Langkah Pencegahan Infeksi
Vietnam fokus pada strategi pencehan infeksi Covid-19/Net
rmol news logo Vietnam akan berfokus pada penanganan pencegahan Covid-19 alih-alih terburu-buru mengamankan pasukan vaksin yang mahal yang masih berisiko.

Begitu yang disampaikan oleh Kepala Satuan Tugas Covid-19 sekaligus Wakil Perana Menteri Vietnam, Vu Duc Dam dalam pertemuan pemerintah pada Jumat (6/11).

"Vaksin ini adalah cerita untuk masa depan," kata Dam, seperti dikutip CNA.

"Permintaan jauh lebih tinggi daripada pasokan, dan kami harus membayar deposit besar untuk mengamankan posisi, yang menurut saya berisiko sangat tinggi dan membuang-buang uang serta waktu," tambahnya.

"Kami akan terus menangani Covid seperti saat ini," imbuh Dam.

Sejauh ini, Vietnam sudah melaporkan 1.210 kasus Covid-19 dengan 35 orang di antaranya meninggal dunia. Angka tersebut jauh lebih rendah dari negara-negara lain mengingat Vietnam sudah menerapkan langkah-langkah pencegahan infeksi yang ketat.

Selama berbulan-bulan Vietnam menerapkan pengujian massal yang agresif, karantina terpusat yang dijalankan militer, dan penutupan perbatasan.

Pemerintah sendiri sudah menggelontorkan hampir 776,7 juta dolar AS untuk penanganan virus dan dampaknya.

Pada Agustus, pemerintah Vietnam mengatakan telah mendaftar untuk membeli 50 juta hingga 150 juta dosis vaksin Rusia, Sputnik V.

Vietnam juga akan membeli dari Inggris, di mana ia memiliki kemitraan untuk mengembangkan vaksin yang tumbuh di dalam negeri dengan Universitas Bristol.

"Kita harus bersiap dengan kenyataan bahwa pandemi tidak akan berakhir hingga 2021. Vaksin yang kami tanam sendiri akan memasuki uji coba pada manusia bulan ini tetapi tidak akan tersedia sampai akhir 2021," ujar Dam.

Pada September, pemerintah mengatakan menargetkan pertumbuhan produk domestik bruto dari 2 persen menjadi 2,5 persen pada tahun ini dan 6,7 persen pada 2021. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA