Lebih lanjut, melalui akun Twitter-nya pada Jumat (6/11), Guterres mendesak agar semua pihak untuk meredakan ketegangan.
"Stabilitas Ethiopia penting untuk seluruh wilayah Tanduk Afrika. Saya menyerukan penurunan ketegangan segera dan resolusi damai untuk sengketa tersebut," kata Guterres, seperti dimuat
Gulf Today.
Pemerintahan Perdana Menteri Abiy Ahmed saat ini diketahui sedang memobilisasi pasukan dari seluruh negeri dan mengirim mereka ke Tigray, setelah dua hari bentrokan antara pasukan pemerintah dan TPLF.
Dari laporan
Reuters, suara tembakan sporadis terdengar dari kota Aburafi, dekat perbatasan Tigray-Amhara, pada Jumat pukul 3 pagi waktu setempat.
Pemerintahan Tigray, yang dipimpin oleh Presiden Debretsion Gebremichael pada Kamis (5/11) mengatakan pihaknya diperlengkapi dengan baik untuk menghadapi serangan dari segala arah.
Pada sore hari, dua jet tempur Ethiopia terbang di atas ibukota Tigray, Mekelle sebagai sesuatu yang digambarkan unjuk kekuatan.
Setelah itu, Ethiopia menutup wilayah udara di atas Tigray untuk semua penerbangan.
Selama beberapa dekade, pasukan pemerintah telah mengalami konflik dengan TPLF. Sejak Abiy dari kelompok etnis Oromi menjabat dua tahun lalu, perseteruan semakin meningkat.
Negara-negara di kawasan bahkan khawatir jika ketegangan dapat mengarah ke perang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: