Jumat siang, misil cluster ditembakkan ke arah Stepanakert. Roket itu menghantam rumah pemukiman dan daerah yang berdekatan dengan bangunan, merusak atap, balkon, dan memecahkan jendela. Tidak ada korban jiwa di antara warga sipil. Namun kerusakan sangat serius.
Karena agresi kriminal Azerbaijan dan Turki ini, kehancuran dan jumlah kerusakan di ibu kota budaya Artsakh tidak terhitung banyaknya.
Sebelumnya pada Kamis (5/11), para pejabat Armenia mengatakan serangan roket menghancurkan sebuah rumah dan menewaskan tiga penduduk yaitu seorang wanita tua dan dua cucunya. Menambah jumlah kematian yang meningkat di antara penduduk sipil yang damai.
Kantor Ombudsman Artakh mengatakan, dunia Internasional menutup mata pada kejahatan yang menimpa orang-orang Armenia.
“Masyarakat internasional menutup mata terhadap situasi di sini, bencana kemanusiaan di Artsakh dan kejahatan perang yang dilakukan oleh Azerbaijan, oleh Turki dan oleh teroris,†kata Artak Beglaryan, dalam pesan video di antara gundukan puing pada Jumat (6/11), seperti dikutip dari
Armenian Weekly.
Beglaryan mengatakan sejauh ini lebih dari 50 orang telah tewas dan lebih dari 150 orang terluka. Kantor Ombudsman Artsakh juga melaporkan bahwa Azerbaijan mengobrak-abrik kamp arkeologi di Tigranakert, contoh lain dari serangan yang disengaja di lokasi-lokasi penting secara budaya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: