Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Percepat Proses Reintegrasi, Presiden Ivan Duque Bertemu Mantan Pemimpin Gerilyawan Kolombia FARC

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 07 November 2020, 09:59 WIB
Percepat Proses Reintegrasi, Presiden Ivan Duque Bertemu Mantan Pemimpin Gerilyawan Kolombia FARC
Presiden Kolombia Ivan Duque/Net
rmol news logo Presiden Kolombia Ivan Duque dilaporkan telah melakukan pertemuan dengan sejumlah mantan pemimpin gerilyawan FARC pada Jumat ( 6/11) waktu setempat. Menurut penasihat utama negara, dalam pertemuan itu Duque berjanji untuk mempercepat integrasi mantan gerilyawan menyusul perjanjian damai 2016.

Komitmen Duque datang selama pertemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara presiden garis keras dan para pemimpin bekas gerakan gerilyawan kiri di Bogota.

Duque, yang terkenal kritis terhadap aspek-aspek kesepakatan damai yang menurutnya terlalu lunak terhadap FARC, "berjanji untuk memajukan proses reintegrasi," kata Emilio Archila, seorang penasihat penting pemerintah pasca-konflik yang menghadiri pertemuan tersebut, seperti dikutip dari AFP, Jumat (6/11).

Pertemuan di istana kepresidenan tersebut menyusul pawai 10 hari di Bogota yang dilakukan oleh mantan gerilyawan untuk menuntut pemerintah memenuhi komitmennya di bawah kesepakatan damai 2016 yang menyebabkan pelucutan senjata 13.000 pejuang dan mengubah FARC menjadi sebuah partai politik.

Para mantan gerilyawan mengatakan mereka membutuhkan perlindungan yang lebih besar karena nyawa mereka semakin terancam dari kelompok gerilya lain dan organisasi penyelundup narkoba.

Alasan pawai tersebut adalah untuk menarik perhatian pada pembunuhan 237 mantan rekan mereka sejak 2016.

Pastor Alape, pemimpin partai politik yang muncul dari FARC setelah dilucuti, mengatakan bahwa tindakan Duque akan membantu melawan "stigmatisasi" yang katanya mendorong kekerasan terhadap 13.000 orang yang dilucuti.

"Ada kesepakatan untuk memperkuat dan mempercepat proses reintegrasi" selama sisa 22 bulan jabatan Duque, kata Alape usai pertemuan. Masa jabatan pemimpin sayap kanan itu akan berakhir pada Agustus 2022.

Kedua belah pihak sepakat untuk mempelajari langkah-langkah tambahan untuk melindungi mantan pemberontak dari pembangkang yang menolak perjanjian perdamaian dan kelompok ilegal lainnya yang menurut pihak berwenang bertanggung jawab atas serentetan pembunuhan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA