Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pandemi Covid-19, 'Reset Button' Sektor Pariwisata ASEAN

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Senin, 09 November 2020, 22:20 WIB
Pandemi Covid-19, 'Reset Button' Sektor Pariwisata ASEAN
dosen Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dr. Rahmi Fitriyanti, S.Sos., M.Si dalam program RMOL World View bertajuk "Babak Belur Pariwisata ASEAN"/RMOL
rmol news logo Negara-negara di kawasan ASEAN saat ini tengah berjuang untuk bangkit pasca dilanda oleh pandemi virus corona atau Covid-19 yang "meluluhlantakkan" banyak sektor ekonomi, termasuk pariwisata.

Namun, jika mau melihat dari sudut pandang lain, pandemi Covid-19 sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh ASEAN untuk mengatur ulang dan memperbaiki sektor pariwisata agar siap menyambut kembali wisatawan pasca pandemi berakhir.

"Sangat bisa sekali pandemi Covid-19 dijadikan semacam reset button. Karena kawasan Asia Tenggara merupakan kawasan yang memiliki kemiripan latar belakang di satu sisi, seperti historis, kultur dan budaya, namun juga di sisi lain memiliki perbedaan yang menjadikannya beragam," ujar pengamat sekaligus dosen Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dr. Rahmi Fitriyanti, S.Sos., M.Si dalam program RMOL World View bertajuk "Babak Belur Pariwisata ASEAN" yang dilaksanakan pada Senin (9/11).

Dia menilai, jika mau digali lebih dalam, ASEAN memiliki bekal yang cukup untuk bisa cepat memulihkan sektor pariwisata.

"Dari segi geografis, negara-negara ASEAN punya kekayaan aset-aset nasional, pemandangan alam yang luar biasa, destinasi wisata yang eksotis dna juga budaya untuk daya tarik wisatawan," sambung Rahmi.

Meski saat ini ASEAN single visa belum diberlakukan, dan pandemi juga belum usai, namun bukan mustahil bagi negara-negara ASEAN untuk bisa bangkit bersama memulihkan pariwisata.

"Memulihkan kembali wisata intra-ASEAN. Artinya saling bertukar pengalaman serta mempertimbangkan untuk membuka karantina bagi antar negara ASEAN, namun tetap dengan protokol yang ketat," jelasnya.

"Karena sebelum pandemi pun, potensi pariwisata antar sesama negara ASEAN sudah ada. Okelah kita masih tutup untuk turis dari luar negara ASEAN. Tapi setidaknya untuk sesama negara ASEAN harusnya bisa dilakukan," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA