Sekitar dua ribu orang berkerumun di penyeberangan La Quiaca untuk mengantarkannya. Sebagian terdengar meneriakkan nama 'Morales', nama pemimpin Bolivia yang selama 14 tahun berkuasa sambil mengibarkan bendera penduduk asli Argentina, dan memainkan musik dengan instrumen tradisional.
Morales melintasi perbatasan dari Argentina, tempat dia tinggal di pengasingan, pada pukul 9 pagi ET (1400 GMT) dan diperkirakan akan menuju ke benteng pedesaannya di El Chapare, di mana dia mendapat dukungan kuat di antara penduduk petani.
"Hari ini adalah salah satu hari terpenting dalam hidup saya, kembali ke negara yang sangat saya cintai memenuhi saya dengan kebahagiaan," tulis Morales di Twitter.
Ratusan pendukung menemani presiden Pribumi pertama negara itu saat ia menyeberangi jembatan perbatasan ke kota Villazon. Di antara yang mengantar, terlihat pemimpin Argentina Alberto Fernández yang mengucapkan selamat jalan padanya.
Di sisi perbatasan Bolivia, di Villazón, kerumunan yang jauh lebih banyak menunggu untuk menyambut mantan pemimpinnya yang diasingkan itu.
Morales akan berpidato dalam upacara pemberkatan penduduk asli yang berkumpul di sana begitu ia tiba.
Kembalinya mantan pemimpin yang masih menjadi tokoh dominan dalam Gerakan Sosialisme (MAS) kini menjadi tantangan besar bagi Arce, dengan para politisi mengatakan ia harus membuktikan bahwa Morales bukanlah kekuatan sebenarnya di balik pemerintahan baru.
Morales, yang memimpin negara selama hampir 14 tahun, mendapat pujian karena memimpin 'keajaiban ekonomi' negara, bersama dengan Arce, yang saat itu menjabat menteri ekonomi.
Arce meyakinkan kepada para politisi bahwa Morales tidak akan berperan dalam pemerintahannya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: