Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pandemi Membuat Sengsara, Kasus Bunuh Diri Di Malawi Meningkat 50 Persen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 10 November 2020, 15:57 WIB
Pandemi Membuat Sengsara, Kasus Bunuh Diri Di Malawi Meningkat 50 Persen
Penduduk Malawi tidak bisa menjual hasil kebunnya karena pembatasan perjalanan Covid-19/Net
rmol news logo Sebagai salah satu negara miskin, Malawi semakin terpuruk dengan adanya pandemik virus corona. Sekitar setengah dari 18,6 juta penduduk Malawi hidup di bawah garis kemiskinan. Institut Penelitian Kebijakan Pangan Internasional mengatakan jumlah itu bertambah 1,1 juta orang saat pandemi melanda.

Kebanyakan orang di negara Afrika selatan yang terkurung daratan, hidupnya bergantung pada perdagangan dan pekerjaan serabutan. Semua itu terhambat setelah adanya pembatasan pergerakan yang diberlakukan untuk menahan penyebaran virus corona.

Ekonom Betchani Tchereni memperkirakan bahwa sekitar 2,7 juta orang kehilangan pendapatan tahun ini. Virus corona telah menghambat bisnis di Malawi. Menjadikan banyak orang yang putus asa dan depresi, seperti dikutip dari RTL, Selasa (10/11)

Juru bicara polisi Peter Kalaya mengatakan, bahwa ia menduga kasus bunuh diri meningkat sebagai akibatnya dari rasa putus asa. Pandemi begitu panjang dan tidak ada yang tahu sampai kapan wabah ini berhenti.

Kematian akibat bunuh diri yang tercatat antara Januari dan Agustus 2020 atau di masa pandemi ini, jumlahnya 50 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, kata Kalaya.

Alasan paling umum adalah perselisihan keluarga, penyakit kronis, dan ketidakmampuan membayar kembali utang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA