Mantan presiden pribumi pertama negara itu pulang kembali ke Bolivia pada Senin (9/11), melintasi perbatasan dari Argentina, satu hari setelah 'anak didiknya' Luis Arce dilantik sebagai presiden Bolivia. Sesampainya di Bolivia Morales melanjutkan perjalanannya ke kampung halamannya di Orinoca, Selasa (10/11).
Lalu ia tiba di Chimore pada Rabu (11/11), di jantung wilayah penghasil koka, di depan iring-iringan kendaraan yang menemaninya dalam tur mudik 600 mil (seribu kilometer) sejak melintasi perbatasan dari Argentina pada Senin. Dia kembali ke tempat yang dulu dia tinggalkan, seperti dikutip dari
Aljazeera.
Dikelilingi oleh bunga putih dan daun koka, mantan pemimpin serikat petani koka ini berterima kasih kepada orang-orang di sana atas dukungannya selama setahun dia diasingkan.
"Kami adalah orang-orang yang terorganisir dan dimobilisasi, yang telah menunjukkan dalam waktu singkat bahwa Bolivia dapat berubah," kata Morales tak lama setelah tiba di Chimore.
“Tapi perjuangan ini bukan hanya dalam negeri, tapi juga internasional,†katanya, “itulah tanggung jawab besar yang kami miliki.â€
Sambutan meriah itu memiliki makna khusus bagi Morales, setelah ia kehilangan dukungan angkatan bersenjata di tengah protes kekerasan terhadap pemilihannya kembali untuk masa jabatan keempat yang inkonstitusional.
"Sambutan ini menunjukkan kasih sayang, yang menuntut komitmen dan kesetiaan kami kepada orang-orang yang paling rendah hati. Kami tidak akan mengecewakan mereka," kata Morales selama perjalanannya.
Morales, yang kini berusia 61 tahun, mengenang bagaimana pada bulan Januari Jeanine Ãñez, senator konservatif, mengambil alih kekuasaan setelah dia dipaksa turun dari jabatannya. Bahkan Anez ketika itu menyebutnya dengan 'orang biadab'.
"Hak Bolivia dan hak global harus tahu: 'orang biadab' ini kembali ke pemerintahan," tambah Morales sinis. "Kami berkuasa sekarang!"
Mantan pemimpin itu akan bergabung di Chimore oleh Presiden baru Luis Arce, penggantinya sebagai ketua partai Gerakan untuk Sosialisme (MAS).
Pada akun Twitternya, Kamis (12/11) Morales menulis:
"Setahun yang lalu kami meninggalkan bandara Chimoré dan berkata bahwa kami akan mengembalikan jutaan. Inilah kita, jutaan hari ini. Atas nama para korban pembantaian, yang dianiaya dan diasingkan, atas nama semua yang menderita, terima kasih banyak, saudara-saudara, karena tidak meninggalkan kami."
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: