Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Afganistan Tuding Mantan Tahanan Taliban Yang Telah Dibebaskan Kembali Ke Medan Perang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 12 November 2020, 12:46 WIB
Afganistan Tuding Mantan Tahanan Taliban Yang Telah Dibebaskan Kembali Ke Medan Perang
Pasukan Taliban/Net
rmol news logo Ratusan tahanan Taliban yang sudah dibebaskan oleh pemerintah Afganistan diduga telah kembali ke medan perang.

Jurubicara Kementerian Dalam Negeri Afganistan, Tariq Aryan pada Rabu (11/11) menuding Taliban telah melanggar perjanjian yang telah ditandatangani pada Februari.

"Ada komandan Taliban di antara 580 tahanan yang telah kembali berperang, Sebelum kebebasan mereka, mereka telah bersumpah di atas Al Quran bahwa mereka tidak akan berperang lagi," kata Aryan, seperti dikutip Arab News.

Berdasarkan perjanjian yang ditandatangani oleh Taliban dan Amerika Serikat (AS) pada Februari, pemerintahan Presiden Ashraf Ghani dan kelompok pemberontak itu harus melakukan pertukaran tahanan menuju kesepakatan damai.

Di bawah tekanan AS, Kabul membebaskan setidaknya 6.000 tahanan Taliban selama tiga bulan sebagai bagian dari upayanya untuk memulai pembicaraan penting dengan para militan.

Tetapi, Kebul menuding, sebanyak 580 di antaranya telah bergabung kembali ke medan perang, melakukan serangan di Provinsi Helmand dan Kandahar dalam beberapa pekan terakhir. Insiden tersebut membuat hampir 40 ribu orang mengungsi akibat pertempuran itu.

Jurubicara Ghani, Dawa Khan Minapal mengatakan penempatan mantan tahanan oleh Taliban melanggar kesepakatan damai.

"Informasi dari pasukan pertahanan dan keamanan kami menunjukkan bahwa beberapa Taliban yang dibebaskan dari penjara telah bergabung dalam pertempuran atau telah dibujuk untuk melakukannya. Ini adalah pelanggaran perjanjian damai," ucap Minapal.

Klaim dari Kabul tersebut memicu keraguan mengenai masa depan kesepakatan damai Afganistan yang telah dimulai di Doha, Qatar pada 12 September.

Jurubicara Kementerian Pertahanan, Fawad Aman, mengatakan bahwa pasukan intelijen yakin bahwa beberapa narapidana yang kembali ke pertempuran telah tewas. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA