Laporan pengunduran diri Cummings sendiri membuat pemerintahan Johnson jatuh ke dalam krisis di tengah kondisi Inggris yang tengah berjalan menuju akhir Brexit.
Pasalnya, Cummings merupakan bagian dari koalisi Vote Leave yang mendorong Inggris untuk keluar dari Uni Eropa.
Cummings sendiri penasihat kedua Johnson yang mengundurkan diri. Pada Rabu malam (11/11), Direktur Komunikasi Lee Cain mengumumkan pengunduran dirinya.
Mengutip sumber di Downing Street,
BBC melaporkan, Cummings akan menanggalkan jabatannya pada Natal.
Menanggapi fenomena Johnson ditinggalkan oleh para penasihatnya membuat parlemen angkat bicara.
Seorang anggota parlemen sendiri ingin perwakilannya berada di sisi Johnson untuk menghilangkan pengaruh Cummings.
"Anggota parlemen hanya ingin melihat orang-orang di No. 10 melakukan sesuatu yang lebih kolaboratif, lebih mantap, lebih profesional. Jika mereka tidak bisa melakukannya, mereka harus memberi jalan bagi orang lain yang bisa," ujar seorang anggota parlemen, seperti dikutip
The Independent, Jumat (13/11).
Cummings telah mengambil posisi sebagai penasihat perdana menteri pada Juli 2019 dan menjadi tokoh di balik keberhasilan referendum Brexit.
Kepergiannya diperkirakan akan membuat Johnson kesulitan untuk mencari sosok pengganti di tengah pandemi Covid-19 dan dampaknya terhadap ekonomi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: