Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Perkuat Pengaruh Di Afrika, Rusia Akan Bangun Pangkalan Militer Di Sudan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 13 November 2020, 10:32 WIB
Perkuat Pengaruh Di Afrika, Rusia Akan Bangun Pangkalan Militer Di Sudan
Rusia akan membangun pangkalan militer di Sudan/Net
rmol news logo Rusia berencana membangun pangkalan angkatan laut di pantai Laut Merah Sudan yang akan berfungsi sebagai pusat dukungan logistik di kawasan tersebut.

Sebuah rancangan perjanjian bahkan sudah ditandatangani oleh pemerintah Sudan dan Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin.

Rancangan perjanjian itu dipublikasikan di situs pemerintah Rusia pada Rabu (11/11), di mana pembangunan pangkalan militer di Sudan bertujuan sebagai tempat beristirahat awak, memperbaiki dan mensuplai operasi.

Pangkalan itu akan memiliki kapasitas 300 personel militer dan sipil, serta empat kapal, termasuk kapal bertenaga nuklir.

Dimuat Al Arabiya, pangkalan itu akan berdiri di pinggiran utara Port Sudan, jika merujuk pada koordinat yang disebutkan dalam dokumen secara terperinci.

Nantinya, Rusia juga akan mendapatkan hak untuk mengangkut senjata, amunisi, dan peralatan yang dibutuhkan pangkalan melalui pelabuhan dan bandara Sudan.

Adapun kesepakatan itu disebut akan berlangsung selama 25 tahun, selama tidak ada pihak yang keberatan dengan pembaruannya.

Sejauh ini pihak berwenang Rusia belum menyebutkan tanggal penandatanganan perjanjian dengan Khartoum.

Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia telah mengalihkan pengaruh besarnya ke Afrika. Moskow telah membujuk Sudan dengan melakukan kerja sama militer dan nuklir sipil.

Keduanya menandatangani kesepakatan antara angkatan bersenjata pada Mei 2019 dan akan berlangsung hingga tujuh tahun.

Pada Januari tahun lalu, Rusia mengakui, ketika krisis politik mencapai puncaknya di Sudan, para penasihat militernya telah berada di lapangan untuk beberapa waktu bersama pasukan yang setia kepada pemerintah.

Mantan presiden Sudan Omar al-Bashir meminta Presiden Vladimir Putin untuk "melindungi" negaranya dari Amerika Serikat (AS)  ketika dia mengunjungi Rusia pada 2017. Dia mengatakan kerja sama militer harus ditingkatkan untuk "melengkapi kembali" angkatan bersenjata Sudan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA