Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Negosiasi Perang Libya, Erdogan Sindir Yunani Dan Siprus: Mau Adil? Tinggalkan Sikap Kurang Berpendidikan!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 13 November 2020, 11:50 WIB
Negosiasi Perang Libya, Erdogan Sindir Yunani Dan Siprus: Mau Adil? Tinggalkan Sikap Kurang Berpendidikan!
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan/Net
rmol news logo Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berharap negosiasi yang sedang berlangsung untuk menyelesaikan perang di Libya akan mencapai kesepakatan yang dapat diterima, masuk akal dan layak untuk semua pihak. Hal itu dia sampaikan saat berbicara dengan kelompok parlemen dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), seperti dikutip dari GCT, Kamis (12/11).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ia menegaskan, dalam konteks kerja sama tidak akan tercapai bila Yunani dan Siprus bersikap masa bodoh.   

"Kami melanjutkan pertemuan dengan pihak-pihak yang terlibat di sana. Kami percaya bahwa kesepakatan yang adil dimungkinkan jika sikap 'tidak terpelajar' dari administrasi Yunani dan Siprus Yunani ditinggalkan," ujar Erdogan.

Merujuk pada perjanjian gencatan senjata Armenia-Azerbaijan baru-baru ini di Artsakh, Erdogan mengatakan dia akan bekerja dengan Rusia dalam pasukan penjaga perdamaian gabungan yang akan dibentuk di wilayah tersebut untuk memantau pelaksanaan perjanjian.

"Sebagai Turki, kami siap melakukan apa yang benar bagi kami untuk memastikan perdamaian, ketenangan, keamanan, dan kemakmuran di wilayah kami," kata Erdogan.

Dia menekankan bahwa ini adalah jalan keluar dari krisis di mana Uni Eropa menemukan dirinya dan tidak bisa lagi bersembunyi.

“Untuk mengurangi ketidakpastian yang muncul di kawasan kita sejak pemilu AS, diplomasi dan jalur rekonsiliasi harus dibuka. Karenanya, kami akan terus perkuat keberadaan kami di lapangan dan secara efektif mengelola jalur diplomasi, ”ujarnya.

“Di era baru ini, kami ingin bertindak bersama dengan negara-negara di kawasan yang kami anggap sebagai sahabat dan rakyat saudara dan saudari kami. Kami tidak memiliki prasangka tersembunyi atau terang-terangan, permusuhan, rencana hitam terhadap siapa pun,” klaim Erdogan .

"Dengan segala ketulusan, kami menyerukan kepada semua untuk membangun era baru dalam konteks perdamaian, keamanan, keadilan, cinta dan rasa hormat," ujar Erdogan, sementara Turki sendiri telah mengirimkan pasukan bayaran Suriah dan teroris Al-Qaeda ke dalam konflik Artsakh dan Libya.

“Saat ini, jika Turki mampu menunjukkan kekuatannya dengan keyakinan dan tekad di setiap bidang, baik di bidang operasional maupun diplomatik, kami berhutang kepada transformasi besar-besaran dalam 18 tahun terakhir, tambahnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA