Tim transisi Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa presiden terpilih berterima kasih kepada Francis karena telah memberikan berkat dan selamat serta menghargai penghargaannya. Dia juga memberi hormat kepada kepemimpinan Paus dalam mempromosikan perdamaian, rekonsiliasi, dan ikatan bersama umat manusia di seluruh dunia.
"Presiden terpilih mengungkapkan keinginannya untuk bekerja sama atas dasar keyakinan bersama pada martabat dan kesetaraan semua umat manusia dalam berbagai masalah seperti merawat yang terpinggirkan dan yang miskin, menangani krisis perubahan iklim, dan menyambut serta mengintegrasikan imigran dan pengungsi ke komunitas kami," bunyi pernyataan itu, seperti dikutip dari
Npr, Jumat (13/11).
Paus telah blak-blakan tentang masalah ini dan telah berulang kali meminta para pemimpin global untuk mengambil lebih banyak tindakan untuk membandingkannya. Biden sendiri telah menyusun rencana ambisius untuk mengatasi krisis iklim, dan dia berencana untuk mencabut kembali batas pemukiman pengungsi Amerika Serikat, yang telah diturunkan Trump.
Biden akan menjadi presiden Katolik kedua dalam sejarah Amerika Serikat, setelah John F. Kennedy.
Dikenal sebagai orang yang sangat beriman, Biden sering memberikan pidato dengan referensi ke bahasa alkitabiah atau paus.
Pada minggu terakhir kampanye kepresidenan, misalnya, Biden mengutip bagian anti-populisme dari ensiklik Paus yang terbaru.
Vatikan tidak mengeluarkan pernyataan yang mengkonfirmasi panggilan tersebut.
Menurut survey yang dilakukan VoteCast terhadap lebih dari 110.000 pemilih nasional yang dilakukan untuk The Associated Press oleh NORC di Universitas Chicago, 50 persen pemilih Katolik mendukung Trump dan 49 persen menyukai Biden.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: